CARITAU JAKARTA - Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Siti Zuhro menilai, desakan akar rumput yang meminta Koalisi Perubahan segera mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) cukup rasional.
Pasalnya, lanjut Siti Zuhro, saat ini timbul ketidakpastian politik. Menurutnya, dengan deklarasi yang dilakukan PKS dan Demokrat terhadap Anies Baswedan akan menyelesaikan kepastian politik.
Baca Juga: Prabowo Pastikan Dukung Palestina Merdeka
Diketahui Koalisi Perubahan terdiri dari tiga partai yakni, NasDem, PKS dan Demokrat. Saat ini hanya Partai NasDem yang telah resmi mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Lebih lanjut Siti Zuhro mengatakan, Koalisi Perubahan yang mengerucut mendukung Anies Baswedan harusnya sudah berani mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden mereka untuk Pilpres 2024.
Siti mengatakan safari politik yang dilakukan Anies dengan keliling Indonesia, sudah seharusnya dicermati oleh koalisi tiga partai ini.
"Desakan ini rasional. Supaya tidak sepihak, tidak satu partai. Ini yang menurut saya penting, supaya cottail effect atau efek ekor jas lebih konkrit," ujar Siti kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).
Menurut Siti, deklarasi yang dilakukan Koalisi Perubahan dapat mendorong partai lain untuk mendeklarasikan capres cawapres mereka.
"Demonstratif effect jadinya, jadi mendorong, menginisiasi, tertrigger atau memotivasi partai-partai lain untuk cepat membangun koalisi dan mengerucut paslonnya," ujarnya.
Dijelaskan Siti, seluruh partai jelas memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan amanat konstitusi. Partai diamanatkan mengusung pasangan capres dan cawapres.
Meski pendaftaran pasangan capres dan cawapres dibuka pada 19 Oktober hingga 25 November 2023, atau hampir satu bulan, tapi waktu kampanye yang hanya 75 hari akan membuat sosialisasi bagi pasangan calon sangat terbatas.
"Dengan 75 hari dan besarnya daerah yang dikunjungi, itu kan menjadi pertimbangan," katanya lagi.
Dengan pemilihan langsung, rakyat tentu harus mengenal pasangan calon yang akan mereka pilih. Karena itu, pasangan capres dan cawapres harus banyak bertemu dengan rakyat.
"Cukup enggak 38 provinsi, lalu 415 kabupaten, 93 kota, mampu tidak dalam 75 hari kampanye. Dibagi 550-an daerah, berarti sehari harus berapa daerah yang dikunjungi. Kalau di Jawa, meskipun naik mobil berat sekali," ujar Siti Zuhro.
Maka dengan beberapa pertimbangan, baik itu pilpres langsung dan syaratnya calon itu berkenalan dengan rakyat, dan durasi waktu kampanye, maka memang sudah seharunya semua partai politik yang sudah mengerucut membangun koalisi. Harus mendeklarasikan paslon mereka.
"Jadi yang selama ini sudah mengerucut koalisinya, terbentuk, didorong siapa paslonnya. Yang sudah mendeklarasikan tetapi belum membentuk, seperti kasus Nasdem, yah segara. Ternyata ada dampak positif dari calon itu door to door, berkenalan dengan rakyat. Ketika calon berkenalan, mau tidak mau, suka atau tidak suka, dampak kampanye itu lebih positif daripada negatif. Paling tidak dikenali," tuturnya.
Jadi kata Siti, apa yang dilakukan Anies karena bukan penjabat, tentu akan lebih leluasa berkenalan dengan masyarakat. Ini diharapkan akan membuat partai lain untuk segera mungkin mendeklarasikan paslon mereka.
"Tentu aktivitas Anies belakangan ini, kurang lebih sebulan ini, juga mendorong pengerucutan dari partai-partai lain untuk mengusung calon mereka," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Ada Ikatan Emosional, Golkar Lebih Pilih Dukung Prabowo Dibanding Ganjar Pranowo
koalisi perubahan siti zuhroh deklarasikan anies baswedan capres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...