CARITAU JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif sangat antusias menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengonversi kendaraan bermotor ke kendaraan listrik yang dicanangkan pada tahun ini hingga tahun 2030.
Pasalnya, Arifin yakin program konversi ini akan jadi cikal bakal bertumbuhnya industri komponen motor/mobil listrik di dalam negeri. Saat ini, Menteri ESDM mengatakan bahwa industri lokal sudah mampu membuat transmisi dan komponen motor listrik.
"Mudah-mudahan kita bisa produksi komponen konversi ini di dalam negeri. Ini juga mendorong usaha baru, pertumbuhan industri baru, sehingga bisa mendorong perekonomian," kata Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (1/9/2022).
Selain potensi bertumbuhnya industri di dalam Negeri, Arifin menyebut manfaat konversi kendaraan listrik adalah membuat negara bisa menghemat anggaran.
"Indonesia masih impor minyak mentah dan juga BBM karena sumber minyak kita umumnya tua dan produksinya turun. Tapi kalau bisa diganti pakai listrik, kita pakai baterai, bisa menghemat anggaran," kata Menteri Arifin.
Sementara itu, Dirut PLN Darmawan Prasojo memastikan komitmen Perusahaan Listrik Negara untuk mendukung program konversi kendaraan listrik ini. PLN sendiri Kamis (1/9) kemarin menggelar parade kendaraan listrik yang terdiri dari 77 sepeda motor listrik dengan 20 diantaranya adalah motor konversi dari BBM ke listrik di Nusa Dua, Bali.
Baca Juga: Kemenko Marves Pastikan Kesiapan Infrastruktur SPKLU di Jawa Timur
Parade itu diikuti oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Gubernur Bali I Wayan Koster, dan seluruh stakeholder di Provinsi Bali.
"Melalui parade ini kami hendak menunjukkan kepada dunia komitmen kami dalam transisi energi. Bahwa saat ini eranya kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dan juga murah," kata Darmawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan program konversi itu membongkar dan mengganti komponen mesin bakar motor dengan motor listrik tipe mid drive controler dan baterai serta kabel-kabel dan perbaikan rangka-rangka serta lampu.
Sebanyak 20 motor yang dikonversi dilakukan di Kementerian ESDM didukung PLN Pusat Pemeliharaan Listrik (Purhalis).
"Kami melibatkan siswa SMK serta bengkel lokal seperti Percik, Makara EV yang tergabung dalam komunitas Dewata Electric Vehicle Association (DEVA)," kata Darmawan.
Program konversi itu pun teruji karena telah dilakukan pemeriksaan fisik oleh tim Ditlantas Polda Bali serta pemeriksaan kelengkapan STNK dan BPKB atas seluruh motor BBM sebelum dan setelah dikonversi. Pasca-pengecekan tersebut, Korlantas Bali melakukan proses perubahan STNK dan BPKB dengan ciri khusus untuk kendaraan listrik.
Sosialisasi itu juga sekaligus langkah dalam mengajak masyarakat beralih ke kendaraan listrik guna membantu pengurangan emisi karbon.
Darmawan memaparkan satu liter BBM menghasilkan emisi karbon 2,4 kilogram, sedangkan 1 kWh listrik hanya menghasilkan emisi 0,85 kilogram. Artinya, kalau 1,5 kWh hanya menghasilkan emisi sekitar 1,3 kilogram.
"Ketika masyarakat memakai kendaraan listrik, maka masyarakat juga terlibat aktif dalam upaya pengurangan emisi karbon," ucapnya.
Melalui parade itu juga memperlihatkan bahwa perhelatan G20 di Bali sudah didukung penuh oleh kendaraan ramah lingkungan yaitu listrik, bahkan transportasi massa seperti bus sudah berbasis listrik.
Darmawan menambahkan PLN sebagai garda terdepan dalam proses transisi ini berkomitmen terus mendukung dengan melakukan pengembangan infrastruktur secara masif, diantaranya perluasan jaringan dan jangkauan pengisian daya kendaraan listrik, termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai wilayah Indonesia.
"Saat ini kami sudah mengoperasikan 143 unit SPKLU di seluruh Indonesia. Khususnya di Bali, kami juga sudah menyiapkan SPKLU ultra fast charging untuk mendukung perhelatan KTT G20 yang mana para delegasi akan memakai kendaraan listrik," katanya.
PLN juga menyajikan berbagai infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti SPKLU cloud, home charging, ultra fast, dan fast charging sebagai bukti bahwa Indonesia siap beralih dari kendaraan berbasis BBM menjadi kendaraan berbasis listrik. (KEK)
Baca juga:
Presiden Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030
Showcase Transisi Energi Indonesia di Presidensi G20, PLN Siapkan 70 SPKLU Ultra Fast Charging
Jokowi Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030
PLN Sokong ITS Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik yang Terjangkau
Cerita Ojol Electric: Peminat Banyak, Gak Pusing Beli Bensin dan Ringan di Dompet
Manajer Komunikasi PLN UID Jatim: SPKLU Terus Diperbanyak, Juga Kapasitas Kecepatan Chargingnya
Pemprov Sulsel-PLN Dukung Percepatan Konversi BBM ke Listrik
Yuk Mengenal Lima Mobil Listrik di Indonesia, Dibanderol Mulai Rp200 Jutaan
Ingin Konversi Kendaraan BBM Jadi Listrik? Ini Komponen yang Diperlukan
Kendaraan Elektrik vs Kendaraan BBM, Ini Perbandingan Ekonomisnya
Baca Juga: PLN UID Jakarta Tambah 43 SPKLU Pada 2023
siap dukung program konversi mobil listrik menteri esdm: industri lokal mampu produksi transmisi dan komponen motor listrik spklu
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...