CARITAU JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali dibuat risau oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai dua kali lipat. Perang Rusia vs Ukraina menjadi faktor utama penyebab melambungnya harga berbagai jenis energi, termasuk minyak.
Jokowi menyebut, saat ini harga BBM di sejumlah negara sudah menembus di kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter. Sementara di Indonesia, khususnya harga bensin subsidi seperti Pertalite masih berada pada harga normal. Masyarakat masih bisa menikmati harga Pertalite yang ‘hanya’ Rp 7.650 per liter.
Baca Juga: Sambut Mudik Lebaran, PLN Tambah 23 Unit SPKLU di Sepanjang Tol Ngawi - Situbondo
"Negara lain harga BBM sudah Rp 17 ribu, Rp 18 ribu, naik 2x lipat semuanya. Ya memang harga keekonomiannya seperti itu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, awal bulan Agustus lalu.
Ia lalu membeberkan kekhawatirannya atas kondisi ini. Situasinya seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, jika harga BBM subsidi tidak disesuaikan, maka keuangan negara bisa sangat terbebani untuk menanggung beban subsidi yang terus membengkak.
Namun, di sisi lain, kenaikan harga BBM tentu akan mengikis daya beli masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah.
"Apakah angka Rp502 triliun itu terus kuat kita pertahankan? Kalau bisa Alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau APBN tidak kuat bagaimana?," katanya.
Di tengah kebimbangannya, Presiden ternyata lebih memilih menunda kenaikan harga BBM bersubsidi (Pertalite dan Solar). Fokusnya beralih ke kendaraan berbahan bakar listrik demi mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar Indonesia segera mengonversi mobil listrik mulai tahun ini hingga 2030 mendatang.
Konversi jadi pilihan lebih hemat dibanding harus membeli mobil listrik baru.
“Perintah Presiden kemarin di rapat kita sudah mulai mengonversi motor listrik dengan mobil listrik terus mulai tahun ini terus sampai tahun 2030,” kata Luhut saat mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meninjau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (30/8/2022).
Luhut menuturkan, pemerintah berharap penggunaan motor dan mobil bahan bakar minyak (BBM) berkurang signifikan pada 2030. Dengan demikian mengurangi polusi udara akibat emisi karbon dari asap kendaraan bermotor yang menggunakan BBM.
“Kita berharap nanti 2030 Indonesia itu akan sangat-sangat berkurang menggunakan motor dan mobil (BBM), dan kita berharap Jakarta nanti terutama udaranya makin bersih untuk kesehatan kita semua,” ujarnya.
Selain Presiden, Wapres Ma’ruf Amin, kata Luhut, juga telah menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semuanya akan mengarah untuk konversi mobil, motor, bus listrik.
“Sebagaimana sudah disampaikan bapak Wapres, nanti APBN semua akan mengarah kepada penggunaan mobil, motor, bus listrik karena itu juga biar Jakarta atau Indonesia udaranya tambah baik,” ucapnya.
Selain itu, konversi mobil listrik ini diharapkan akan mengurangi impor energi. Dengan begitu, Indonesia tidak bergantung lagi kepada luar negeri.
“Dan juga itu akan mengurangi impor dari energi kita, sehingga dengan begitu kita tidak akan tergantung lagi kepada luar terlalu banyak,” tandas Luhut. (GIB)
Baca juga:
Showcase Transisi Energi Indonesia di Presidensi G20, PLN Siapkan 70 SPKLU Ultra Fast Charging
Jokowi Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030
PLN Sokong ITS Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik yang Terjangkau
Cerita Ojol Electric: Peminat Banyak, Gak Pusing Beli Bensin dan Ringan di Dompet
Manajer Komunikasi PLN UID Jatim: SPKLU Terus Diperbanyak, Juga Kapasitas Kecepatan Chargingnya
Pemprov Sulsel-PLN Dukung Percepatan Konversi BBM ke Listrik
Yuk Mengenal Lima Mobil Listrik di Indonesia, Dibanderol Mulai Rp200 Jutaan
Ingin Konversi Kendaraan BBM Jadi Listrik? Ini Komponen yang Diperlukan
Kendaraan Elektrik vs Kendaraan BBM, Ini Perbandingan Ekonomisnya
Baca Juga: Kendaraan Listrik Makin Diminati, PLN Bangun Infrastruktur Penunjang Percepatan Ekosistem
presiden instruksikan konversi mobil dan motor listrik mulai tahun ini hinga 2030 ev bbm subsidi spklu
Pramuka Dihapus Ekstrakurikuler Wajib, Kwarnas: Me...
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarhanud 8/MBC Gagalka...
Penggerebekan Gudang Pembuat Miras Oplosan di Meda...
Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Trailer di J...
Erick Thohir: Timnas Indonesia U-23 Terus Mencipta...