CARITAU DEMAK – Puluhan ribu warga dari 10 Desa di Kecamatan Karang Anyar, Demak, Jawa Tengah, melaksanakan Pemungutan Suara Susulan (PSS) Pemilu 2024 pada Sabtu (24/2/2023).
Adapun kegiatan PSS itu digelar imbas dari bencana banjir yang melanda wilayah itu sejak tanggal 8 Februari 2024 hingga hari ini.
Diketahui bencana banjir itu disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan yang terletak di wilayah perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus, Jawa Tengah.
Dari total 10 Desa yang terdampak banjir, Desa Wonorejo merupakan kawasan yang terparah diterjang air luapan Sungai Wulan akibat tanggul jebol. Hingga hari ini, Desa tersebut masih digenangi air dengan tinggi bervariasi mulai dari 30 cm hingga 100 cm.
Berdasarkan pantauan caritau.com di lokasi, meski masih digenangi air, ribuan warga Desa Wonorejo itu nampak sangat antusias untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah setempat.
Berdasarkan informasi yang telah dihimpun, di wilayah Desa Wonorojeo telah disediakan 18 TPS untuk warga menggunakan hak pilihnya. Diketahui 18 TPS itu dibagi menjadi dua lokasi yaitu 12 TPS di SD Negri Wonorejo 2 dan 6 TPS di SD Negri Wonorejo 1.
Ribuan warga lintas generasi pun nampak sangat semangat berbondong-bondong menuju TPS untuk mengantri menunggu giliran dipanggil oleh petugas KPPS guna menggunakan hak pilihnya.
"TPS piro (berapa) Pak," tanya seorang petugas TPS yang berjaga.
"limo welas (lima belas)," Jawab bapak bernama Sahli Ilham Sadil (54) yang datang bersama anak gadisnya.
Sang petugas KPPS itu dengaan ramah sambal mengumbar senyum kemudian menyampaikan lokasi TPS dari bapak berusia setengah baya itu.
Antrian pemilih nampak mengular panjang di lorong-lorong menuju kelas sekolah. Antrian panjang itu terjadi karena hampir setiap kelas dijadikan TPS. Tampak lapangan di sekolah tersebut masih tergenang banjir setinggi 30 sentimeter.
Setelah mencoblos, Sahli menyampaikan rasa syukurnya bisa menggunakan hak pilihnya meski tidak dilakukan berbarengan dengan masyarakat seluruh Indonesia yang mencoblos pada 14 Februari 2024.
"Senang akhirnya bisa nyoblos. Habis ini balik ke rumah bersih-bersih lagi (karena kena banjir), habis itu kerja lagi," ujar Sahli.
Kepada caritau.com, Sahli mengaku tidak menyangka dirinya bisa merasakan pemilu kali ini dibarengi dengan bencana banjir. Dirinya pun baru mengalami pemungutan suara susulan yang digelar KPU pada hari ini.
Sebab, sebelumnya pada tanggal 14 Februari lalu, ia sebenarnya sudah bersiap untuk menggunakan hak pilihnya, namun ketika sudah beranjak dari rumah ia baru mendapatkan informasi bahwa pemungutan suara batal dilakukan dan akan dilakukan pemungutan suara susulan karena TPS terendam banjir.
"Banjirnya kan enggak surut-surut, karena (arus air dari tanggul yang jebol) gede. Banjirnya sampai 2 meter. Tapi Alhamdulillah sudah bisa nyoblos sekarang," katanya sambil mengelap tetesan air hujan. (GIB)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...