CARITAU JAKARTA - Asisten Coach Timnas AMIN, Jazilul Fawaid menuding Sekretaris TKN Prabowo-Gibran sebagai sosok yang lupa daratan. Hal itu dikatakan Jazilul imbas dari pernyataan Nusron yang menyebut Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, kemaruk.

Jazilul juga menyebut pernyataan Nusron adalah sebuah bentuk tudingan miring terhadap Cak Imin.

Ia pun menilai Nusron telah gelap mata dan mabuk daratan lantaran tidak substantif saat mengkritik dan terlampau jauh memberikan diksi pernyataan terhadap lawan politiknya. 

"Woi, si gelap mata dan mabuk daratan tuding sana-sini, buktinya malah yang kemaruk itu 'junjungannya' Nusron," kata Jazilul, Selasa (30/1/2024). 

Sebelumnya, Nusron sempat menyebut Cak Imin, kemaruk dan tidak paham terkait persoalan tambang.

Jazilul menyingung soal etika politik yang diduga acapkali ditabrak oleh Nusron. Politisi PKB itu menilai, baik Nusron maupun Paslon Capres-Cawapres yang di dukungnya tercatat acapkali juga mengabaikan etika politik dalam sistem demokrasi di Indonesia. 

"Berbagai acara dilakukan bahkan dengan hilirisasi politik yang mengabaikan etika publik dan lingkungan," ujarnya.

Jazilul juga turut menyoroti soal narasi hilirasasi yang selalu di lontarkan kubu 01. Ia menilai, saat ini masyarakat sudah lebih cerdas untuk membaca tujuan hilirasasi tersebut untuk kepentingan elit bukan publik.

Jazilul menambahkan, salahsatunya, yakni masyarakat mengetahui terkait siapa saja yang sosok elit yang tercatat menguasai hampir sebagian besar Sumber Data Alam (SDA) khususnya soal tambang di negara Indonesia.

"Tenang saja rakyat sudah cerdas membaca arah hilirisasi untuk kepentingan siapa?" ujarnya.

"Siapa di balik perusahaan tambang itu? Faktanya rakyat di sekitar tambang cuma jadi penonton, tetap tidak sejahtera," tandas Jazilul. (GIB/DID)