CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menyoroti kabar kekecewaan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Adapun kabar kekecewaan Cak Imin ditenggarai buntut keputusan mantan Jenderal Kopassus itu yang telah mengganti nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Juga: Prabowo Terima Penghargaan Kenaikan Pangkat, Jokowi: Bukan Transaksi Politik
Rasa kecewa Cak Imin itu muncul diduga karena Prabowo tak berkomunikasi lebih dulu bersama PKB dalam memutuskan untuk mengganti nama koalisi.
Pergantian nama koalisi itu telah diumumkan oleh Prabowo pada saat peringatan Hari Ulang Tahun Partai Amanat Nasional (PAN) yang ke 25 Tahun pada Senin (27/8/2023).
Jamiludin menilai, sikap Prabowo yang disinyalir tak membangun komunikasi dalam memutuskan mengganti nama koalisi telah membuat Cak Imin kecewa.
"Cak Imin tampaknya sangat kecewa atas perubahan nama koalisi tersebut. Sebab, ia mengaku tidak dilibatkan dalam perubahan Koalisi tersebut," ungkap Jamiluddin dalam keterangan tertulis, dikutip caritau.com, Rabu (30/8/2023).
"Dengan berubah nama, tentu KKIR dengan sendirinya bubar. Ini artinya, piagam Sentul kesepakatan yang ditandatangani Prabowo-cak Imin menjadi tidak berlaku lagi," sambungnya.
Dalam keteranganya, dirinya mengatakan, dengan tidak dilibatkan sosok Cak Imin dalam memutuskan nama Koalisi telah mengesankan bahwa PKB tidak dianggap penting oleh koalisi.
Ia menyebut, hal itu tentu saja telah membuat Cak Imin kecewa lantaran disinyalir telah dianggap remeh. Menurut Jamiludin, disisi lain, padahal PKB adalah partai kedua setelah Gerindra yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo menjadi Bacapres di Pilpres 2024.
"Tentu sangat wajar bila Cak Imin telah kecewa. Sebab, ia dan Prabowo yang mendeklarasikan KKIR, dan kemudian diubah menjadi KIM tanpa sepengetahuannya," tuturnya.
Adapun sebelumnya, Cak Imin mengaku bahwa pihaknya baru mengetahui adanya perubahan nama koalisi saat menghadiri HUT PAN yang di gelar di Jakarta.
Jamiludin mengatakan, bahwa hal itu tentu saja mengesankan bahwa PKB tidak dianggap penting sehingga ditinggal begitu saja dalam memutuskan nama koalisi.
Jamiluddin menambahkan, berdasarkan hal itu maka posisi Cak Imin yang pada awalnya telah digadang-gadang bakal menjadi pendamping Prabowo sebagai Cawapres peluangnya semakin lama semakin kecil.
"Itu tentu berimplikasi pada peluang cak Imin menjadi cawapres juga semakin kecil. Sebab, pembahasan cawapres tidak lagi dibahas oleh Prabowo dan cak Imin saja, tapi juga Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan juga Yusril Ihzha Mahendra," tandas Jamiluddin. (GIB/DID)
Baca Juga: Prabowo Hadiri Konsolidasi Relawan di Pontianak
koalisi indonesia maju cak imin pkb prabowo subianto pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...