CARITAU BEIJING- China berjanji bakal mempublikasikan data konkret terkait penambahan kasus dan jumlah korban jiwa akibat Covid. Dilaporkan, sebanyak 12.658 warga China tewas dalam sepekan pada 13-19 Januari 2023 saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengidap Covid.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) mencatat sebanyak 681 kematian disebabkan oleh kegagalan akut sistem pernapasan akibat Covid.
Baca Juga: China Kecewa dengan Veto Amerika Soal Resolusi Israel-Palestina
Sementara untuk korban jiwa lainnya, kematian disebabkan oleh penyakit bawaan selain terjangkit Korona.
CCDC juga mencatat hampir 472.000 pasien Virus Korona dirawat di sejumlah rumah sakit di China pada Kamis (19/1), termasuk 51.700 pasien yang mengalami tingkat keparahan yang sangat tinggi. Hingga saat ini, seperti yang dilansir Antara, lebih dari 1,28 miliar warga China telah divaksin, termasuk 230,1 juta di antaranya berusia di atas 60 tahun.
Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menghentikan publikasi data perkembangan Covid mulai 25 Desember 2022.
Tindakan tersebut memicu reaksi sejumlah negara karena pada saat yang bersamaan China sedang mengalami lonjakan kasus yang menewaskan puluhan ribu orang dalam jangka waktu dua bulan, ditambah dengan dibebaskannya warga setempat bepergian ke luar negeri mulai 8 Januari 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memahami reaksi sejumlah negara tersebut dan mendesak China untuk bersikap transparan dalam menyajikan data perkembangan kasus Covid. (RMA)
Baca Juga: Staf Kedutaan Israel di Beijing Ditusuk Orang Tak Dikenal
Pengolahan Air Hujan di Tangerang
Dubai Incar Agrikultur dan Otomotif RI, Bakal Naik...
Rencana Perluasan TPA Burangkeng
YBM PLN Jatim Berikan Beasiswa 232 Pelajar SMP SMA...
Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Dalam...