CARITAU JAKARTA - Ketua Relawan Perubahan Kamaludin Enuh menilai aksi unjuk rasa menolak kedatangan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Solo sebagai hal biasa dalam demokrasi.
Hal tersebut dikatakan Kamaludin menanggapi aksi demonstrasi oleh sejumlah orang yang menamakan diri Masyarakat Kota Solo (MKS) terkait kedatangan bakal calon presiden (bacapres) partai Nasdem Anies Baswedan di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Bagja Minta Seluruh Pejabat Bawaslu Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Kamaludin mengakui, selain di Solo, penolakan serupa terhadap Anies juga terjadi di sejumlah daerah.
"Memang begini hidup di iklim demokrasi. Hak setiap orang berpolitik dan pasti kami hargai. Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung Mas Anies di Pilpres 2024," kata Kamaludin dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Ia menegaskan, Relawan Perubahan mempersilakan masyarakat Indonesia untuk menilai aksi penolakan ketika Anies menghadiri resepsi pernikahan putri pertama dosen di FEB Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Yang jelas, di Indonesia ini ada kebebasan berkumpul dan berserikat. Rekan-rekan Bawaslu juga sudah menyatakan tidak ada pelanggaran dalam kegiatan Mas Anies. Silakan rakyat menilai,” ujarnya.
Relawan Perubahan meminta masyarakat menjaga suasana yang kondusif menjelang Pemilu 2024. Ia berharap agar polarisasi dan permusuhan antara pendukung pada Pilpres 2019 tidak terulang.
"Kami sangat berharap, ada suatu kesadaran untuk berdemokrasi dengan baik. Saling menghormati perbedaan itu baik dalam demokrasi. Enjoy saja, tapi jangan sampai memecah belah," pungkas Kamaludin. (DID)
Baca Juga: Bawaslu Bakal Telusuri Dugaan Pelanggaran Pemilu Soal Postingan Kaesang
penolakan kunjungan anies relawan anies curi start kampanye capres 2024 bawaslu
Pertunjukan Tari Sukuh World Dance Day
Arab Serukan Investigasi Internasional Atas Kejaha...
Ginting Buka Kemenangan Tim Thomas Indonesia atas...
Basarnas Banten Evakuasi Dua Warga Lebak Tertimbun...
Penutupan JLNT Casablanca Malam Hari Berlaku Perma...