CARITAU JAKARTA - Roleplay atau bermain peran belakangan menjadi perbincangan yang ramai di dunia maya. Terutama dikalangan orangtua. Hal tersebut menjadi perdebatan usai viral sebuah video terkait roleplay diunggah di TikTok.
Dalam potongan video yang beredar di TikTok, tampak seorang anak perempuan yang dimarahi ayahnya karena kedapatan bermain roleplay. Usai diselidiki lebih lanjut, anak tersebut ternyata kedapatan melakukan roleplay yang dianggap sesuai untuk anak seusianya dan bermain bersama orang yang tidak dikenal.
Diketahui, anak yang masih berusia SD tersebut sudah sering melakukan roleplay di platform media sosial. Ia memasang foto perempuan remaja di akunnya dan melakukan roleplay bersama user-user TikTok lain yang tidak dikenalnya. Bahkan akun milik anak perempuan tersebut sudah memiliki lebih dari 20 ribu pengikut.
Lantas apa yang dimaksud dengan roleplay? Berdasarkan Oxford Dictionary, pengertian roleplay pada dasarnya adalah sebuah kegiatan pembelajaran di mana seseorang berperilaku seperti orang lain dalam situasi tertentu.
Sementara itu, Roleplay yang saat ini sering dilakukan di media sosial seperti TikTok merupakan sebuah permainan yang dilakukan secara virtual dengan menirukan idola dalam segi sikap, cara bicara, hingga detail aktivitas keseharian.
Baca Juga: Kolaborasi TikTok-Tokopedia Dongkrak Pergerakan Logistik Nasional
Pemain roleplay atau roleplayer, biasanya berperan secara virtual melalui teks atau video tanpa mengungkap identitas asli mereka yang sebenarnya.
Pada dasarnya, roleplay ini tidak berbeda jauh dengan bermain peran ketika kecil. Bedanya, anak remaja kini memainkan roleplay atau RP lewat aplikasi di dalam gawai mereka. Tema yang dimainkan pun kian beragam. Namun, biasanya perannya tak jauh dari sosok yang diidolakan.
Ada beberapa permainan roleplay bertema member K-pop, anime, hingga selebriti Hollywood.
Yang saat ini tengah popler di TikTok, para roleplayer biasanya memerankan peran karakter fiksi, selebriti, atau bahkan tokoh sejarah dan mengungkapkan diri melalui video pendek.
Pengguna TikTok yang terlibat dalam permainan ini biasanya menciptakan konten yang mencerminkan karakter yang diperankan, termasuk dialog, tindakan, dan penampilan yang sesuai.
Dengan adanya kejadian anak perempuan yang viral tersebut, menjadikan perdebatan di kalangan masyarakat. Meski banyak yang maklum terhadap hal tersebut, tidak sedikit pula yang menganggap bermain roleplay di medsos dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak.
Dilansir dari laman gurusiana.id, berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi pada anak akibat rolepay:
1. Kesulitan Membedakan antara Realitas dan Fantasi
Salah satu dampak negatif roleplaying adalah adanya risiko anak-anak kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi karena tipisnya perbedaan dunia nyata dengan dunia imajinatif mereka.
2. Pengaruh negatif dari karakter fiktif
Dalam roleplaying, anak-anak sering kali mengadopsi karakter fiktif dengan kekuatan dan sifat yang unik. Namun, dengan terlalu banyak terlibat dalam karakter ini dapat meniru perilaku yang tidak pantas atau agresif dari karakter mereka yang bisa mempengaruhi hubungan sosial dengan teman sebaya dan mengganggu proses pembelajaran di sekolah.
3. Ketergantungan pada dunia maya
Dalam era digital ini, roleplay sering kali terjadi dalam bentuk permainan online atau melalui platform media sosial. Anak-anak yang terlalu banyak terlibat dalam RP (Role Playing) online dapat mengembangkan ketergantungan pada dunia maya.
4. Gangguan emosional dan psikologis
Pada beberapa kasus, anak-anak yang sangat terlibat dalam RP (Role Playing) dapat mengalami gangguan emosional dan psikologis. Terlalu banyak bermain peran fiktif dapat memengaruhi stabilitas emosi mereka, menyebabkan kecemasan, depresi, atau bahkan masalah identitas.
5. Pengaruh negatif terhadap keterampilan sosial dan komunikasi
RP (Role Playing) yang berlebihan dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial dan komunikasi anak-anak. Saat terlalu terfokus pada dunia fiktif, mereka mungkin kurang terlatih dalam berinteraksi dengan orang lain secara langsung. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, memahami emosi orang lain, dan bekerja dalam tim dapat terganggu, yang dapat memiliki dampak negatif dalam kehidupan sosial mereka di dunia nyata.
(IRN)
Baca Juga: Kembali Dikaitkan dengan Isu Perselingkugan Larrisa Chou, Alvin Faiz Buka Suara
roleplay roleplaying roleplayer tiktok viral psikologi dampak roleplay media sosial
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...