CARITAU KUPANG - Gunung Api Ili Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami perubahan status dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung mulai Selasa (27/2/2024). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan.
"Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental Gunung Ili Lewotolok terkini, aktivitas gunung masih tinggi, maka terhitung tanggal 27 Februari 2024 pukul 10:00 WITa, Gunung Ili Lewotolok dinaikkan dari Level Waspada menjadi Siaga," kata Hendra dalam keterangan resminya.
Hendra menyampaikan, periode erupsi Gunung Ili Lewotolok diawali dengan erupsi pertama pada 27 November 2020 yang menghasilkan tinggi kolom abu sekitar 500 meter di atas puncak berwarna kelabu hingga hitam.
Kemudian disusul erupsi kedua (utama) pada 29 November 2020 yang menghasilkan tinggi kolom abu lebih dari 4000 meter di atas puncak berwarna kelabu hingga hitam. Erupsi/letusan masih tetap berlangsung hingga saat ini, berfluktuatif. Demikian juga dengan tingkat aktivitas G. Ili Lewotolok yang mengalami beberapa kali peningkatan atau penurunan.
Terkini, gunung yang berketinggian 1.423 meter itu melontarkan abu setinggi 1 Kilometer pada Senin (26/2/2024). Selain itu, dalam periode 16-26 Februari 2024, terekam 98 kali gempa letusan/erupsi, 30 kali gempa guguran, 3.615 kali gempa hembusan, 98 kali tremor non-harmonik, dan sejumlah gempa lainnya.
"Sampai saat ini, erupsi/letusan eksplosif masih tetap berlangsung dan menunjukkan peningkatan. Jangkauan lontaran lava (pijar) dominan masih di sekitar area kawah dan dapat menjangkau jarak sekitar 500 meter keluar dari kawah," ucap Hendra.
Atas dasar tersebut, Hendra merokemdasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di wilayah radius 2 Km dari pusat aktivitas gunung. Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran/longsorang lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, Hendra meminta masyarakat sekitar gunung untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung demi menghindari gangguan pernapasan.
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks, tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat dapat memantau perkembangan Gunung Ili Lewotolok melalui aplikasi website Magma Indonesia dan Media Sosial PVMBG," tutup dia. (RMA)
gunung ili lewotolok gunung api level siaga pvmbg erupsi gunung api
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024