CARITAU JAKARTA – Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, berbicara soal isu kedaulatan teknologi pada debat pilpres kelima di JCC, Minggu (4/2/2024). Prabowo menanggapi persoalan impor ponsel di Indonesia pada 2023 yang mencapai Rp 30 triliun bisa mengancam kedaulatan teknologi di Tanah Air. Padahal, untuk membangun pabrik ponsel diperkirakan hanya butuh dana Rp 500 juta atau setengah triliun.
"Kalau saya selalu solutif dan tindakan. Kalau memang hanya setengah triliun, perlu kehendak politik, ya bangun itu pabrik segera," kata Prabowo.
Tapi persoalan itu menurut Prabowo tak bisa hanya diselesaikan dengan membangun pabrik saja karena pihaknya juga akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di bidang teknologi. Menurutnya, SDM menjadi faktor penting untuk meningkatkan saya saing Indonesia.
"Masalah teknologi selalu berurusan dengan SDM. Kita harus sekarang mendidik anak-anak kita lebih banyak di bidang sains, teknologi, engineering, matematika. Ini sangat mutlak. Baru kita bisa bersaing. Kalau kita tidak punya awaknya bagaimana?" ujar Prabowo.
Untuk itu, Prabowo akan memberikan 10 ribu beasiswa di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika. Langkah tersebut dinilai bisa membuat Indonesia berdaulat di bidang teknologi.
"Kita ambil yang terpintar dari Indonesia, kita kirim ke luar negeri, kita bangun fakultas-fakultas STEM yang lebih banyak lagi di Indonesia, baru kita rebut teknologi. Dan yang penting kehendak politik, ya bangun pabrik itu. Saya kira itu saja," tutur Prabowo.
Diketahui, debat pemungkas Pilpres 2024 sekaligus menjadi debat ketiga yang mempertemukan ketiga capres dan KPU menyelenggarakannya dengan tema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi. (DIM)
Baca Juga: Sambut Tahapan Pilkada Serentak, Bawaslu RI Minta Jajarannya Lakukan Evaluasi Berjenjang
Baca Juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Melejit di Sulsel, Pengamat Politik Ungkap Hal Ini
prabowo-gibran pilpres 2024 debat capres-cawapres debat pilpres 2024
Komunitas Pers Tolak Draf RUU Penyiaran, Mengekang...
Kantongi Laba Rp1,1 Triliun, PAM Jaya Rekrut Calon...
BPJS Kesehatan Ungkap Tak Ada Narasi Penghapusan K...
Rakor Tingkat Menteri Persiapan PON Aceh dan Sumut
Pebiliar Putri Indonesia Silviana Naik Peringkat d...