CARITAU JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto memastikan mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina. Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan sikapnya terhadap konflik Israel-Palestina akan senada dengan Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Dirinya mendukung kemerdekaan Palestina dan mendorong penjajahan agar segera dihapuskan. "Saya kira begini, sikap Indonesia dari dulu adalah mendukung perjuangan Palestina," kata Prabowo dikutip, Senin (16/10/2023).
Baca Juga: Prabowo Datangi Kantor PKB Setelah Ditetapkan KPU Sebagai Presiden Terpilih
Calon presiden (capres) pada Pemilu 2019 itu pun juga berharap konflik Israel-Palestina segera berakhir dan bisa diselesaikan dengan damai.
"Ya. Itu perjuangan kita sudah lama mendukungnya. Mereka sudah tahu sikap saya. Kita tentunya berharap gencatan senjata ataupun konflik segera berakhir dan dilanjutkan dengan perundingan," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya meyakini bahwa pandangan dari para pendukungnya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 turut senada dengannya, yakni akan mendukung kemerdekaan Palestina.
"Ya, pendukung saya banyak tapi sikap saya, sikap pemerintah, sikap saya jelas. Kita selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina, sampai mereka merdeka," tandas Prabowo.
Melansir Reuters, Senin (16/10/2023), dalam wawancara dengan acara "60 Minutes", Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa meskipun dia yakin pejuang Hamas harus dilenyapkan sepenuhnya, namun harus ada jalan bagi negara Palestina. Dia juga memperingatkan bahwa ancaman terorisme di AS meningkat akibat kerusuhan di Timur Tengah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lebih dari sejuta orang telah mengungsi di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir pasca-pemboman berkelanjutan oleh Israel dan peringatan serangan darat terhadap komandan Hamas.
Melansir CNA, Senin (16/10/2023), Israel menyatakan perang terhadap kelompok militan tersebut pada pekan lalu, sehari setelah gelombang pejuang menerobos perbatasan yang dijaga ketat dan menembak, menikam, dan membakar hingga tewas lebih dari 1.400 orang.
Sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Pengeboman tanpa henti selama tujuh hari yang menargetkan orang-orang yang mendalangi serangan itu telah meratakan lingkungan sekitar dan menyebabkan sedikitnya 2.450 orang tewas di Jalur Gaza, yang sebagian besar merupakan warga biasa Palestina, kata kementerian kesehatan di Jalur Gaza.
Ketika Israel berupaya membalas serangan terburuk dalam sejarahnya, Liga Arab dan Uni Afrika memperingatkan invasi tersebut dapat mengarah pada 'genosida'. "Tidak ada yang bisa menjamin pengendalian situasi dan tidak meluasnya konflik jika Israel mengirim tentaranya ke Gaza," kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. (DID)
Baca Juga: Bawaslu Tegaskan Telusuri Temuan Soal Surat Suara Tercoblos di Jeddah
prabowo subianto konflik israel - palestina pembukaan uud 45 capres 2024 pilpres 2024 pemilu 2024
Turki Gabung Afsel Gugat Genosida Israel ke Mahkam...
Harus Siap Jika Memburuk, Menlu Bahas Perlindungan...
Polda Sumut: 65% Tindak Kejahatan karena Narkoba
STY: Kedalaman Skuad Kunci Kemenangan Irak
Israel Ancam Palestina Jika Mahkamah Pidana Keluar...