CARITAU JAKARTA - Indonesia memerlukan pemimpin yang dapat memberikan pengaruh kesejukkan dan perdamaian kepada rakyatnya.
Hal itu disampaikan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat menghadiri acara pertemuan relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) beberapa waktu lalu.
Oleh karenanya, dirinya menilai, pemimpin di Indonesia seperti pendulum.
"Rakyat itu sangat terpengaruh oleh para pemimpinnya. Pemimpin di Indonesia itu ibarat pendulum, kalau di atas goyang, di bawahnya (rakyat) goyang kencang. Makanya, pemimpin harus sadar itu," kata Prabowo.
Prabowo mengungkapkan butuh perjuangan keras untuk menjaga perdamaian. Maka diperlukan pemimpin yang mengerti dan menyadari hal tersebut.
"Indonesia punya satu sifat yang sama seperti AS, yaitu negara majemuk," ujarnya.
Dirinya mengaku pernah membaca sebuah penelitian bahwa masa-masa kritis negara diuji saat memasuki usia 70 tahun. Terlebih negara majemuk dengan beragam suku, ras, dan agama, diperlukan kerja sama dan harmonisasi yang baik oleh semua pihak.
"This is our destiny to born in here, we have to live and work together. Kita kerja sama lebih baik dalam suasana yang enak dan harmonis," terang Prabowo.
Menteri Pertahanan (Menhan) ini melanjutkan, tanpa kerja sama dan harmonisasi yang baik, negara tidak akan bisa makmur jika tidak mengedepankan kesejukkan dan perdamaian. Pertikaian hanya menimbulkan penderitaan.
"There can be no prosperity without peace. Saya mantan prajurit, bidang saya adalah perang. Dalam pemahaman saya, perang itu maha dahsyat menimbulkan penderitaan," tuturnya. (DID)
prabowo subianto ibaratkan pemimpin bangsa pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...