CARITAU JAKARTA – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief angkat bicara soal sikap Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang hingga saat ini belum resmi mendeklarasikan pasangan pendamping Prabowo Subianto di kontestasi Pemilu 2024.

Diketahui, jika dibandingkan dengan koalisi dari partai politik lain, KIM merupakan koalisi yang paling gemuk karena berisi banyak partai politik seperti Gerindra, PAN, Golkar, PBB, Partai Demokrat, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai Prima.

Baca Juga: Rekapitulasi Nasional untuk 38 Provinsi Telah Rampung, KPU Segera Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Namun, saat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) resmi membuka pendaftaran Capres dan Cawapres, baru dua Bapaslon yang tercatat mendaftarkan diri. Dua Bapaslon itu yakni Ganjar-Mahfud MD dari PDIP, dan Anies Baswedan-Cak Imin dari Koalisi Perubahan.

Dalam cuitannya di media sosial X, Andi Arief mengungkap fakta tersembunyi dari internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut yang menyebabkan hingga kini belum juga mendaftarkan diri ke KPU.

"Ganjar (yang diusung Koalisi PDIP) sudah deklarasi bersama cawapresnya dan telah mendaftar di KPU. Anies (yang diusung Koalisi Perubahan) sudah deklarasi bersama cawapresnya dan telah mendaftar di KPU," ujar Andi melalui akun media sosial X, dikutip Sabtu (21/10/2023).

Menurut Andi, diduga ada salah satu pihak dari internal KIM yang mencoba menghambat sosok Prabowo dalam menentukan Cawapresnya. Belakangan, salah satu pihak itu ditenggarai memiliki calon tunggal yang dipersiapkan untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Kendati demikian, dalam cuitannya, Andi enggan mengungkap lebih lanjut mengenai siapakah sosok yang dimaksud sebagai penghambat dari putusan Prabowo dalam memilih sosok pendamping di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

"Mengapa Prabowo masih belum? Karena ada yang sangat memaksakan kehendaknya sementara Prabowo punya pikiran lain," tandas Andi Arief. (GIB)

Baca Juga: Gerah Wacana Jokowi Ketum, Elit Golkar: Ada Aturan Internal