CARITAU JAKARTA – Anggota Komisi D dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menilai penobatan predikat Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dapat menjadi momentum Pemprov DKI untuk berbenah serta melakukan pengawasan dan penindakan kepada perusahan-perusahaan penghasil gas buang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Ini sudah waktunya Pemprov betul-betul tegas evaluasi seluruh perusahaan dan industri penghasil gas buang di DKI Jakarta," kata Justin kepada caritau.com, Senin (20/6/2022).
Baca Juga: Soroti Isu Anies Maju Lagi di Pilkada DKI, Pengamat: Turun Level
Selain perusahaan penyumbang gas buang, menurut Justin Pemprov DKI juga harus melakukan pengawasan dan pembatasan terhadap kendaraan-kendaraan yang melintas di Jakarta baik itu kendaraan transportasi umum ataupun kendaraan pribadi.
"Seluruh pengujian emisi juga harus dievaluasi, termasuk pengujian berkala bagi kendaraan-kendaraan umum maupun kendaraan pribadi," ujar Justin.
Menurut dia, kelemahaman dalam melakukan penindakan terhadap perusahan-perusaahan penghasil gas buang dan kendaraan yang tidak lolos emisi menjadi salah satu faktor utama kondisi udara Jakarta menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.
"Permasalahannya adalah pemantauan, penindakan dan penegakanya. Sehingga berimbas pada kedisiplinan para subjek hukum. Jangankan pelaku usaha, setiap kendaraan bermotor yang menghasilkan polutan di luar batas normal juga harus ditindak tanpa pandang bulu," tegas Justin.
Menurut Justin, pengawasan dan penegakan hukum yang tegas serta kesadaran disiplin masyarakat yang tinggi dapat membantu mengurangi kondisi udara Jakarta yang tercemar.
"Negara kita ini memerlukan ketegasan demi melahirkan supremasi hukum. Jadi semestinya jangan tebang pilih. jangankan perusahaan, pribadi juga kalau punya peran dalam menyumbangkan polutan di luar ambang batas harus ditindak," imbuh Justin.
Justin menambahkan, dengan penegakan aturan dan kedisiplinan masyarakat yang dilakukan secara seksama, akan berperan dalam membentuk komunitas sosial yang taat hukum.
"Jadi selain tujuan utamanya adalah secara maksimal menekan polusi, penegakan aturan juga berperan membentuk karakter sosial bagi masyarakat," terang Justin.
APBD DKI Besar, Tanggung Jawab Juga Harus Besar
Dengan jumlah APBD yang dimiliki DKI, menurut Justin Pemprov harus bisa mencari jalan keluar dan solusi atas permasalahan polusi udara di Jakarta.
"Saya tahu banyak anggaran digelontorkan ke masing-masing dinas terkait hal-hal tersebut. Saatnya mempertanggungjawabkan kinerjanya," tegas Justin.
Menurut Justin, Gubernur Anies Baswedan juga tidak sigap melakukan mitigasi terkait persoalan pencemaran udara.
"Pertama menurut saya penyebabnya adalah karena gubernur leha-leha. Dia terlalu sibuk mengurus jalur sepeda, warna cat genteng, JPO, Selvie-selvie atau balapan," ujar Justin.
Justin menambahkan, tipikal Anies Baswedan yang bekerja setelah ada peristiwa (work by insident) bukan bekerja berdasarkan konsep (work by planning) semakin menambah persoalan dan beban masyarakat DKI Jakarta.
"Ada kejadian dulu baru menarik atensi dia. Dalam work by insident juga biasanya aneh-aneh kebijakannya. Seperti Toa untuk peringatan banjir setelah banjir terjadi, kan aneh," ujar Justin.
Oleh sebab itu, Justin menilai sudah saatnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar dapat turun langsung memimpin jajarannya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi saat ini.
"Saya kira Anies tidak giat untuk turun langsung ke lapangan atau sidak ke dinas-dinas terkait kinerja anak buahnya. Jadi kembali saya ingatkan, harusnya sekarang saatnya beliau mempertanggungjawabkan kinerjanya, saatnya juga melakukan penindakan terhadap penghasil polutan di luar ambang batas yang ditetapkan," Pungkasnya. (GIBS)
Baca juga :
Senin Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Dunia Tembus Indeks 180
Udara Jakarta Terburuk, BMKG Jelaskan Faktor Penyebab Peningkatan Konsentrasi PM2.5
Air Purifier, Solusi Menghirup Udara Sehat dan Segar di Tengah Tingginya Polusi Perkotaan
Berikut Rekomendasi Produk Air Purifier, Udara Jakarta Terburuk Dunia
Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia, Netizen Malah Ribut Salah Anies atau Jokowi
Jakarta Peringkat Nomer Satu Kota Dengan Kualitas Udara Paling Buruk di Dunia
Sejak Anies Gitu-Gitu Aja, Fraksi PSI Minta DKI Kolaborasi Daerah Penyangga Atasi Polusi
Akhir Pekan, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ke-3 di Dunia
Udara Buruk DKI Jakarta karena Polusi Kendaraan Pribadi
Mengenal Microclimate, Iklim Skala Kecil yang Dipengaruhi Vegetasi dan Lingkungan
Baca Juga: Gibran Ingin Sowan ke Paslon 01, Anies: Nanti Dulu!
polusi udara jakarta terburuk di dunia anggota dprd: evaluasi bagi pemprov anies baswedan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...