CARITAU YERUSALEM – Polisi Israel menyerang warga Palestina yang membawa peti jenazah jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh sebelum ribuan pelayat mengiringi peti itu melalui Kota Tua Yerusalem.
Baca Juga: Jurnalis Al Jazeera di Jalur Gaza, Wael Dahdouh Tiba di Mesir untuk Perawatan Medis
“Pemerintah AS menilai kejadian itu mengganggu,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.
Para pejabat AS mengaku akan terus melakukan kontak dengan pihak Israel dan Palestina setelah pemakaman Shireen.
"Setiap keluarga berhak memakamkan orang terkasih mereka secara bermartabat dan tanpa gangguan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Mesir, Qatar dan Al Jazeera juga mengutuk tindakan polisi Israel.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menyebut insiden itu ‘sangat mengejutkan’, sementara Uni Eropa juga mengaku terkejut.
Beberapa menit setelah tindakan polisi tersebut, peti Shireen dimasukkan ke dalam kendaraan yang menuju sebuah katedral di Kota Tua Yerusalem, di mana upacara pemakaman berlangsung damai.
Warga Palestina berkerumun di lorong-lorong sempit Kota Tua ketika peti jenazah dibawa menuju Permakaman Gunung Sion.
Makam Shireen dipenuhi karangan bunga dan bendera Palestina menutupi salib kuburan, ketika para pelayat mengelilinginya dengan khidmat untuk memberi penghormatan kepada Shireen.
"Kami di sini karena menuntut keadilan. Keadilan bagi Shireen Abu Akleh dan keadilan bagi Palestina," kata seorang pelayat yang meminta agar namanya tidak disebutkan.
Isarel Kembali Mengelak Bunuh Shireen
Militer Israel pada Jumat mengatakan penyelidikan awal mereka terhadap penembakan Shireen menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk menentukan secara pasti asal tembakan yang mengenai dan menewaskan Shireen Abu Akeh.
Mereka mengatakan bisa jadi Shireen terbunuh oleh tembakan milisi Palestina yang menembaki kendaraan militer Israel atau tertembak secara tak sengaja oleh tentara Israel yang membalas tembakan.
Sementara Kantor Jaksa Agung Palestina mengatakan, penyelidikan awal menemukan bahwa satu-satunya sumber tembakan di kawasan itu ketika Shireen Abu Akleh terkena peluru adalah tentara Israel.
Dewan Keamanan PBB telah mengutuk keras pembunuhan itu dan menyerukan sebuah penyelidikan segera, menyeluruh, transparan, adil dan tidak memihak.
Pasukan Israel sendiri pada Jumat meneruskan penggerebekan di pinggiran Jenin, di mana Shireen terbunuh. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 13 warga Palestina menjadi korban luka-luka.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh mengatakan kejadian di Yerusalem dan Jenin bisa mendorong kedua pihak ke dalam ketegangan serius.
Kematian Shireen Abu Akleh mengundang kecaman luas. Rekaman video memperlihatkan bahwa Akleh mengenakan rompi biru bertuliskan ‘Pers’ saat tertembak.
Dua rekannya yang bertugas bersamanya saat kejadian mengatakan mereka menjadi sasaran penembak jitu Israel dan bahwa mereka tidak berada di dekat para militan.(GIBS)
Baca Juga: Tiga Pekan Israel Gempur Palestina, 7.028 Tewas, 66 Persen di Antaranya Anak-Anak
polisi israel warga palestina jurnalis al jazeera shireen abu akleh kota tua yerusalem
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...