CARITAU GOWA - Polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap pria berusia 40 tahun bernama Malik Dg Rala di Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Rabu (20/9/2023) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bachtiar mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian perihal dugaan penganiayaan yang mengakibatkan pembuat batu bata ini meninggal.
Baca Juga: Sembilan Unit Motor Diamankan Polisi di Gowa: Kerap Lakukan Aksi Freestyle-Ganggu Pengguna Jalan
"Jadi, Polsek Bajeng telah melakukan perkara diduga korban dianiaya hingga mengakibatkan meninggal dunia," ungkapnya, Kamis (21/9/2023).
Ia menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa malam, 19 september 2023, sekitar pukul 23.00-01.00 WITA, terjadi penganiayaan di Desa Borimatagkasa, Kecamatan Bajeng Barat.
"Untuk motifnya, sedang kami lidik dan dalami. Tim Penyidik juga sedang berada di TKP untuk mengumpulkan alat bukti yang ada," bebernya.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga tengah melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi pada saat kejadian di lokasi terkait pelaku pengeroyokan itu.
"Sebagian juga melakukan introgasi atau pemeriksaan saksi-saksi. Kalau jumlah pelaku sementara kita dalami ada beberapa orang, karena baru saja kita melakukan otopsi di Dokpol Forensik," sebut Bachtiar.
"Itupun hasilnya kami masih menunggu. Kalau luka secara terbuka itu tidak ada, makanya hasil otopsi lah yang akan menetukan apa luka dan penyebab kematian terhadap korban. Pelaku sementara kita lakukan lidik, siapa pelakunya," tandasnya.
Sebelumnya, Nasib nahas dialami Malik Dg Rala, seorang pria berusia 44 tahun di Kabupaten Gowa, Sulawesi Sekatan (Sulsel) tewas usai dikeroyok sejumlah orang tak dikenal (OTK).
Dari informasi yang dihimpun pengeroyokan itu terjadu di Lingkungan Kokowa, Dusun Bajipamai, Desa Borimatangkasa, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulsel pada Rabu (20/9/2023) kemarin.
Korban meninggal dunia, tak lama setelah dirawat di RSUD Syekh Yusuf, sekitar pukul 12.00 WITA.
Keluarga korban, Serli (37) mengatakan, kasus pengeroyokan itu tak jauh dari rumah korban.
"Saat itu dia keluar dari rumahnya, kemudian didatangi oleh sejumlah orang tak jauh dari rumahnya. Di situmi dia dikeroyok. Kejadiannya sekitar jam 01.00 malam," ungkaonya.
Usai dikeroyok, kata dia, korban kemudian bergegas pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki.
"Pada malam itu, korban belum dibawa ke rumah sakit. Kalau luka saya liat di bagian pipi, terus pagi dibawa ke rumah sakit," bebernya.
Nahasnya, baru saja saat mendapatkan perawatan medis di ruamh sakit, korban harus menghembuskan nafas terakhirnya.
"Kalau perkiraan pelaku saya dengar ada lima orang. Kalau luka tikaman saya tidak liat," jelasnya.
Saat ini, keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
"Saya berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Sosok Polisi Berpangkat Bripka di Gowa, Sisipkan Gaji untuk Bantu Kaum Dhuafa
Kang Mus Preman Pensiun Depresi Dirawat di RSKO
Watim Golkar DKI Rekomendasikan Zaki jadi Bacagub...
Kesiapan Pengamanan Laut saat World Water Forum
Bank Jatim Rilis Kartu Kredit Pemda
Dukung Pencanangan HUT Ke-497 Kota Jakarta, Dishub...