CARITAU JAKARTA - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menanggapi adanya isu yang menyebut, PKS ditawari dua kursi menteri Kabinet Indonesia Maju agar Anies Baswedan tak bisa menjadi calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Dikatakan Kholid, isu atau narasi tersebut sengaja dibuat, dengan tujuan ingin merusak atau menggagalkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, NasDem dan Demokrat. "Narasi itu dibuat ingin merusak rasa saling percaya di Koalisi Perubahan," kata Kholid, Sabtu (29/10/2022).
Baca Juga: Bawaslu Berupaya Selesaikan Penanganan Sengketa Sebelum Penetapan Hasil Pemilu
Menurutnya, menyebarkan isu tidak benar seperti itu tidak baik. Meski begitu, Kholid mengakui bahwa PKS memang pernah mendapat tawaran masuk ke pemerintahan Jokowi di periode pertama 2014 dan awal periode kedua 2019. Hanya saja, sepengetahuan Kholid, saat ini Jokowi tidak menawarkan posisi menteri kepada PKS.
"Sepengetahuan dari kami tidak ada. Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak pernah mendapatkan tawaran itu," imbuh Kholid.
Dengan demikian, dirinya pun menegaskan, tak pernah ada tawaran seperti rumor yang berkembang di tengah masyarakat, apalagi dengan niatan agar PKS keluar dari koalisi pencapresan Anies.
"Nggak ada, saya itu sehari-hari nemenin Presiden PKS Ahmad Syaikhu, jadi selama ini ke kami tidak pernah ada tawaran apapun terkait dua menteri apalagi disebut tawaran dua menteri untuk menjegal anies. Aduh kacau balau," ujar Kholid.
Kalaupun PKS memutuskan masuk kabinet, harus ada keputusan Majelis Syuro yang baru terkait hal tersebut. Tapi menurut Kholid, hal itu sangat sulit karena harus mendatangkan seluruh perwakilan majelis dari seluruh Indonesia.
Sekali lagi dirinya menilai, isu terkait tawaran kursi menteri adalah wacana yang sengaja ditebar agar terjadi keraguan dalam koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Menurut saya itu wacana-wacana yang menebar keraguan buat koalisi ini (antara NasDem, PKS dan Demokrat)," pungkas Kholid.
Sebelumnya viral di media sosial isu mengenai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ditawari posisi dua menteri agar menarik dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.
Penarikan dukungan itu sekaligus untuk menggagalkan Koalisi Perubahan yang sedang digagas Nasdem-Demokrat-PKS, di mana mereka setuju mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024.
Muncul juga isu bahwa pengusaha batu bara memberi dana besar kepada PKS. Tujuannya supaya tidak mendukung Anies Baswedan lagi. (DID)
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang di NTT, TKD Sebut Ada Efek Jokowi
pks tawaran dua kursi menteri jegal anies gagalkan koalisi koalisi perubanan anies baswedan capres 2024 pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...