CARITAU JAKARTA - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, tidak hanya akan menjadi pertarungan bagi setiap bakal calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres). Namun menjadi pertarungan bagi "king maker" politik.

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto, ada tiga king maker yang akan bertarung di Pilpres 2024. Ketiga king meker itu, menurut Arief Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Presiden Joko Widodo, dan Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Bawaslu Identifikasi 19 Masalah Pemungutan dan Penghitungan Suara di Pemilu 2024

"Siapa yang sudah bertarung yang sudah kelihatan? Surya Paloh, dia tampak ingin menjadi seorang king maker lebih dari sekadar sepuh pemberi dukungan ke Pak Jokowi 2019 lalu," kata Arif dalam diskusi Para Syndicate bertemakan "PDI-P Vs Nasdem: Ojo Dibandingke?" di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Kemudian, Arif menyebut, Jokowi juga dianggap sebagai king maker dalam Pemilu 2024 nanti. Jokowi, kata dia, ingin menjaga kepentingan diri dan kelompoknya setelah masa jabatan berakhir pada 2024. Jokowi dinilai tidak hanya ingin memberikan legacy atau peninggalan berupa infrastruktur, tetapi juga politik.

"Dan salah satu caranya, presiden berikutnya punya kedekatan politik minimal dengan Jokowi," ujar Arif.

Arif lantas menyebut, king maker ketiga yaitu Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum (Ketum) PDIP itu menurut Arief, dapat disebut sebagai king maker sesungguhnya.

Arif menyoroti langkah politik Megawati untuk Pilpres yang belum terlihat hingga kini dinilai sebagai bagian strategi sebagai "the real king maker".

"Langkah-langkah Bu Mega sedang ingin menegaskan, kalian perlu tahu siapa kekuasaan di sini. Ada kecenderungan bahwa semakin kuat Jokowi mendorong figur tertentu, katakan lah (maka) semakin kuat resistensi Bu Mega," pungkas Arif. (DID)

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Korban Penembakan di Sampang Jalani Pemulihan