CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Jerry Massie merespon isu mengenai tak hadirnya Presiden Jokowi dalam agenda Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke 51 pada 10 Januari 2024 mendatang.

Jerry menyebut isu perihal ketidakhadiran Jokowi di perayaan HUT PDIP setengah abad itu, tidak terlepas dari kabar keretakan hubungan dengan Megawati.

Adapun dugaan keretakan hubungan itu, ditenggarai berawal dari sikap Megawati yang acapkali mengolok olok Jokowi didepan publik dengan menyebut sebagai petugas partai.

Selain itu, ia menilai, sikap Megawati yang tidak melibatkan Jokowi dalam menentukan Capres dan Cawapres PDIP 2024 diduga juga membuat Jokowi merasa tak di hargai. 

"Memang secara psikologis ya Presiden Jokowi agak terluka tapi dia memendam itu. Hal ini tak disadari PDIP," ujar Jerry kepada caritau.com, Senin (8/1/2023).

Diketahui Presiden Jokowi di beberapa kesempatan menyebut bahwa dirinya saat ini telah merasa nyaman dengan Partai Golkar. 

Pernyataan itupun sontak menjadi perhatian publik. Sebab, publik menilai, saat ini Jokowi masih berstatus sebagai kader aktif dari PDIP. Ungkapan itupun disinyalir sebagai sinyal Jokowi berlabuh ke Partai Golkar.

"Jadi cepat atau lambat Jokowi akan berlabuh di Golkar. Saya kira PDIP akan terpukul dengan kondisi ini," ucap Jerry 

Adapun faktor lain yang membuat jarak hubungan Jokowi dan PDIP kian menjauh, menurut Jerry saat Megawati resmi menunjuk Mahfud MD menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

Jerry menduga, bahwa keputusan itu telah menambah rasa kecewa yang cukup teringai dalam benak Jokowi. 

Jerry menambahkan, sikap sosok Ketum PDIP itulah yang disinyalir menjadi salah satu penyebab dari Jokowi yang memainkan manufer politik untuk mendorong anaknya maju menjadi Cawapres Prabowo di Pemilu 2024.

"Saat penunjukan cawapres tak melibatkan Jokowi. Mahfud ditunjuk saat dia di luar negeri. Jadi sejumlah faktor ini yang menyebabkan keretakan antara Jokowi dan Mega," tandas Jerry. (GIB/DID)