CARITAU JAKARTA – PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, hingga triwulan I-2023 mencatat produksi minyak 60,2 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 764,7 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.
“Pencapaian tersebut menunjukkan kenaikan produksi 4 persen untuk minyak mentah dan 14 persen untuk produksi gas dibandingkan tahun 2022,” kata Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga: Pemerintah Stop Ekspor Gas pada 2036
Chalid menyebut peningkatan produksi gas yang signifikan juga berperan penting untuk menjaga pasokan gas di Kalimantan Timur kepada PLN, jaringan gas (jargas), petrokimia, pupuk dan LNG.
“Tahun 2023 ini, target produksi PHI ditetapkan sebesar 63,4 MBOPD untuk minyak dan 668,5 MMSCFD gas diikuti target pengeboran sebanyak 198 sumur pengembangan, 5 sumur eksplorasi serta 337 workover. Target ini sejalan dengan strategi yang sudah ditetapkan,” ujar Chalid.
Menurut dia, sejumlah strategi dijalankan pada tahun 2023 untuk melanjutkan capaian kinerja positif perusahaan di tahun 2022. Antara lain, terkait optimasi portofolio dalam kegiatan eksplorasi, development, optimasi produksi, sinergi operasi, serta peningkatan keandalan fasilitas produksi di wilayah kerja perusahaan di Kalimantan.
Sementara untuk menghadapi tantangan lapangan migas yang sudah mature, PHI menerapkan strategi kegiatan ekplorasi yang agresif untuk mencari sumber daya baru, optimasi baseline dan development untuk meningkatkan produksi, peningkatan sinergi dan pengadaan bersama dengan entitas Pertamina grup, serta evaluasi dan optimasi terhadap asset portofolio.
Hingga saat ini, perusahaan berhasil melakukan pengeboran 44 sumur eskploitasi/pengembangan. Melalui PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), telah dilakukan tajak pengeboran sumur eksplorasi Polaris D-1X pada tanggal 20 Maret 2023.
Sumur ini merupakan pintu masuk (play opener) untuk area di wilayah kerja PHSS dan memiliki target reservoir yang lebih dalam dibandingkan reservoir-reservoir di lapangan yang telah berproduksi di sekitar wilayah tersebut.
Untuk kegiatan seismik, dilakukan survei seismik laut 3D pertama di perairan Kalimantan Utara hingga Mei 2023 melalui PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Bunyu (PHE LPB).
Kegiatan seismik ini diharapakan dapat digunakan untuk verifikasi dan pencarian cadangan sumber daya migas baru sehingga mampu berkontribusi dalam pencpaian target produksi minyak 1 juta barrel di 2030.
Perusahaan juga mendorong digitalisasi tepat guna untuk meningkatkan kolaborasi, bisnis, dan inovasi serta melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya di seluruh siklus bisnis perusahaan sehingga menghasilkan penghematan biaya dan kinerja operasi yang unggul.
"Upaya efisiensi dan optimalisasi biaya selama tahun 2022 yang dilakukan Perusahaan berhasil melakukan penghematan melebihi target, yaitu mencapai 66,5 juta dolar AS atau lebih dari 950 miliar rupiah yang diperoleh dari 20 inisiatif program dalam kategori Cost Saving, Cost Avoidance, dan Revenue Growth,” jelas Chalid.(HAP)
Baca Juga: Airlangga Terancam Dijemput Paksa Jika Mangkir Pemeriksaan Kejagung
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...