CARITAU JAKARTA – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati berharap hasil Pemilu 2024 mampu menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Baca Juga:
Soal Tuntutan Tutup Sirekap KPU, Perludem: Kalau Ditutup Kita Tidak Punya Alat Kontrol Lagi
“Sebetulnya dalam hasil pemilu, kita mengharapkan pemerintahan yang terpilih, baik eksekutif maupun legislatif mampu menghasilkan pemerintahan yang efektif dan antikorupsi, bahkan kalau ditarik lebih jauh bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Khoirunnisa Nur Agustyati dalam diskusi virtual ‘Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 yang ‘live di kanal YouTube PUSaKO FHUA, Rabu (2/2/2022).
Ninis panggilan akrabnya, sejauh ini memandang hasil Pemilu di Indonesia belum mampu mencapai pengaruh sesuai yang diharapkan. Hasil Pemilu ataupun pembahasan seputar revisi peraturan Pemilu senantiasa lebih mengedepankan terpilihnya legislatif dan eksekutif.
Padahal penyelenggaraan Pemilu sepatutnya mampu menghadirkan efektivitas pemerintahan, representasi politik yang baik dan bahkan menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Ini menjadi tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara pemilu kita,” ucap Ninis seperti dirilis
Antara.
Tantangan lain yang perlu diselesaikan para pihak yang terkait penyelenggaraan Pemilu 2024, di antaranya pemberantasan praktik-praktik ilegal dalam pesta demokrasi seperti politik transaksional, politik uang dan penyebaran disinformasi atau berita bohong khususnya dalam masa kampanye.
Selain itu diperlukan pula jaminan independensi para penyelenggara pemilu, terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sehingga bisa diharapkan segala praktik ilegal dalam Pemilu dapat dihindari.
Kompleksitas sistem dan waktu penyelenggaraan Pemilu 2024 merupakan tantangan yang perlu diantisipasi sejak sekarang.
“Banyak kompleksitas yang dihadapi Pemilu kita. Pada tahun 2024 ada Pemilu dan Pilkada, semuanya dilakukan pada tahun yang sama. Ada irisan tahapan. Belajar dari pengalaman Pemilu 2019, kompleksitas yang dihadapi penyelenggara Pemilu dan pemilih cukup besar,” pungkas Ninis. (HAP)
Baca Juga:
Perludem Sebut Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta oleh Presiden Rusak Demokrasi