CARITAU MAKASSAR – Balita berusia 15 bulan berinisial IN di Makassar terlindas mobil Pajero Sport. Tak hanya sekali, tapi dua kali. Rekaman video detik-detik pajero sport lindas balita viral di media sosial.
Dalam rekaman video dari salah satu CCTV warga, tampak sang balita yang memakai kaos berwarna biru tengah bermain, lalu kemudian mobil Pajero Sport berwarna hitam yang dikendarai seorang perempuan, kemudian diketahui bernama Hj Aty, lewat di jalan tersebut.
Baca Juga: Kasus Pengendara Pajero Sport Lindas Balita 15 Bulan di Makassar Berakhir Damai
Sang anak kemudian berusaha menepi ke pinggir jalan. Namun mobil Pajero tersebut tiba-tiba menyerempet dan membuat anak tersebut terjatuh.
Ban sebelah kanan mobil Pajero tersebut akhirnya melindas kedua paha anak tersebut. Melihat kejadian itu, pengendara mobil itu berhenti dan melongokkan kepala untuk melihat kondisi anak tersebut.
Bukannya turun untuk memberikan pertolongan, ia justru kembali menginjak pedal gas. Sang anak yang sudah tergeletak kemudian kembali dilindas ban belakang sebelah kanan mobil.
Ibu korban yang saat itu hendak mandi di sebuah sumur dekat Jalan Adyaksa 7, tentu saja panik dan langsung mendatangi anaknya yang sudah tergeletak dan membawa anaknya kembali ke rumah. Saat itu kondisi sang anak tidak mengalami luka, hanya ada kemerahan akibat lebam pada kedua kakinya.
Polisi hingga saat ini memutuskan belum menahan pengemudi yang kemudian diketahui bernama Hj Aty dengan dalih, baru memiliki satu alat bukti.
Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Amin Toha mengatakan, pihaknya belum melakukan penahanan karena belum cukup barang bukti. Pihaknya mengacu pada Undang-Undang Lalu Lintas.
“Kita kalau mengacu pada UU Lalu Lintas di pasal 310 itu, kita juga perlu unsur-unsur yang menguatkan, artinya tidak boleh kita menahan seseorang hanya satu bukti,” ucap Amin Toha, Selasa (12/9/2023).
Ketika ditanya perihal bukti, Amin mengaku saat ini buktinya baru mobil Pajero Sport yang sudah ditahan kepolisian.
"Kan buktinya sekarang baru mobil (ditahan). Kemudian unsur yang lain contoh visum. Itu kalau luka berat, itu baru bisa kita lakukan penahanan," katanya.
Meskipun belum ditahan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait kasus Pajero Sport melindas balita IN.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan, baik itu saksi kemudian pelaku. Ibu korban juga sudah kita mintai keterangannya. Kemudian hasil visum ada dari pihak keluarga," ujarnya.
"Namun demikian, kita perlu pembanding lagi, apakah perlu visum dari RS yang lain sehingga mungkin akan lebih valid data yang dikeluarkan," sambungnya.
Terkait dengan ditahan atau tidaknya pelaku, lanjut dia, semua kewenangan ada pada penyidik.
"Namun demikian proses tetap berjalan. Ditahan tidaknya seseorang hanya pertimbangan penyidik," tukasnya.
Berita balita terlindas mobil Pajero Sport, akhirnya sampai ke telinga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ahmad Sahroni. Meski tidak ada korban jiwa, Ahmad Sahroni ikut memberikan atensi atas kasus ini, terutama mengenai penanganan dari kepolisian.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menganggap, kecelakaan diakibatkan kelalaian berkendara. Karena itu lewat postingannya di Instagram, Sahroni meminta penjelasan dari Polda Sulsel mengenai penanganan kasus ini.
“Saya pengen tahu detailnya gmn yah ini maksudny?? Mohon petunjuk dan pencerahan agar tidak salah paham sayanya,” ujar Sahroni yang diposting pada Rabu (13/9/2023) pagi.
Sebelum diposting oleh Ahmad Sahroni, netizen sudah lebih dulu bereaksi di media sosial. Mereka ramai-ramai menghujat pengemudi Pajero Sport yang dinilai tidak berprikemanusiaan. Pasalnya, dalam rekaman CCTV yang beredar di berbagai platform media sosial itu, pengemudi Pajero Sport yang melindas balita, sama sekali tidak turun dari mobilnya usai mobilnya nyaris merenggut nyawa anak berusia 15 bulan tersebut.
Pasalnya, sedikit saja anak tersebut bergerak ke arah yang salah, bisa jadi yang terlindas bukanlah kaki, melainkan kepala yang sudah tentu akan lebih fatal dan mengancam nyawa.
"Astagfirullah..., padahal si ibu yg bawa mobil sudah liat dia ngelindes dengan roda depan, cuma ditegok aja lanjut lindes roda belakang…. Ada gila2nya si ibu, bukannya turun cek kondisi si anak," kata akun @dije_k*odi*ah.ry di postingan Instagram Makassar_iinfo.
"Kenapa orang kaya banyak duit jarang beradab ya," timpal netizen lainnya @kredit_ho*eapi*ia*ce.
Namun ada juga netizen yang malah menyalahkan orang tua sang anak, karena dinilai lalai memberikan pengawasan.
"Salah orang tuanya, bukan pengendaranya. Bisa2 nya anak umur segitu di luar jangkauan orang tua," tulis akun @melki_kr*st*an07.
"Sy yg paling tdk bisa membiarkan anak kecil, atau siapun itu keluarga. Pasti sy awasi walaupun depan rmh. Anakku sj mau mnyeberang masih laporan dluu ke saya," timpal netizen lainnya @adh3_sm*ga*5.
Sementara pada postingan Ahmad Sahroni, komentar miring netizen juga bermunculan. Mayoritas mereka memberikan kritikan pedas untuk polisi yang tidak kunjung melakukan penahanan kepada pengemudi Pajero Sport.
“Coba di cek itu Pak Pol-nya. Jangan2 sudah dikasi 'uang damai',” tulis akun @politi*****ndalan.
”Nah ini yg di tunggu, kalau sdah masuk di ig ini pssti langsung proses. Tambahan info komandan, korban beserta anaknya untuk sementara waktu mengungsi karena merasa terancam oleh pelaku yg selalu mendatangi kediaman korban. Belum ada tindak lanjut sampai saat ini. Pelaku hanya memberi korban uang Rp300.000 untuk pengobatan,” kata @aarya****i.
“Sukak bingung sama hukum sekarang ya. Udah jelas-jelas ada bukti ngelindes, tapi malah gak di tahan. Mau heran tapi karna uang,” timpal @resr****nn
Orang tua korban, Arni (32) mengaku, sempat meminta pertanggungjawaban dari pengemudi Pajero Sport, Hj Aty. Saat itu, Arni bertemu dengan Hj. Aty yang lewat depan rumahnya. Tak berbasa-basi, Arni langsung menunjukkan luka yang dialami anaknya akibat dilindas mobil Pajero Sport milik Hj Aty.
"Kebetulan ini ibu Haji lewat, kukasi lihat anakku. Haji tidak bisa kodong anakku berdiri. Nabilang, bawa saja pergi diurut, nanti saya yang kasih itu orang uang Rp150 ribu. Rp50 ribu ji itu satu kali urut," katanya.
Dengan berbekal uang Rp150 ribu pemberian Hj Aty, Arni membawa putra kesayangannya itu ke tukang urut. Namun, tidak ada kemajuan berarti. Anaknya saat itu masih sulit untuk berjalan.
"Jadi datanga bawa ke sana anakku, tidak adaji perubahan. Jadi kudatangi lagi rumahnya, tidak ada ini ibu Haji. Ke kampungnya katanya," ujarnya.
Takut anaknya mendertita luka parah, Arni dan keluarga kembali mencoba menghubingi Hj Aty untuk meminta pertanggungjawaban. Bukannya bantuan yang didapat, pelaku malah mengirimkan massa untuk mengintimidasi.
"Terus ditelpon sama mertuaku, mau dibawa ke rumah sakit anakku tapi tidak ada uang. Sampai-sampai berantem tidak tahu apa nabilang. Malamnya, dia bawakan massa," jelasnya.
Selepas intimidasi itu, setiap pelaku lewat depan rumah Arni, tidak pernah sekalipun singgah untuk menanyakan keadaan anaknya. Padahal, beberapa hari setelah dilindas mobil Pajero Sport milik Hj Aty, sang anak mengalami luka dalam dan bengkak di bagian kakinya.
"Awalnya bengkak kakinya, naik di paha, merah. Terus kalau malam menangis terus, biasa subuh. Sebentar ji biasa tidur, bangun lagi menangis karena sakit toh," ungkapnya.
Demi melihat kondisi anaknya, Arni kemudian membelikan obat karena tak tega melihat anaknya terus menangis.
"Saya hanya belikan obat amficilin sama asam mefenamat karena bengkak," ujarnya.
Setelah mendapatkan pengobatan ‘seadanya’ dari ibu, kondisi IN saat ini berangsur membaik. Publik pun takjub melihat kondisi IN yang tak mengalami patah tulang sedikitpun. Padahal tak hanya sekali ia dilindas, tapi dua kali. Di usia yang baru menginjak 15 bulan, banyak yang mengira tulang-tulang tubuh IN tak akan mampu menahan beban begitu berat dari mobil Pajero Sport.
Tak pelak, IN pun kini mendapat julukan balita ‘ajaib’ dari para netizen. Sepekan lebih setelah kejadian, IN kini sudah kembali bermain bersama teman-temannya, hanya kaki kanannya masih terlihat pincang saat berjalan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di RS Hermina Makassar, balita itu dinyatakan tidak mengalami luka.
"Hasil pemeriksaannya tadi, tidak ada patah tulang. Katanya pembengkakan otot ji itu. Kalau jalan juga kaya pincang," ungkap Wawan keluarga balita tersebut saat dikonfirmasi caritau.com, Rabu (6/9/2023).
Meskipun begitu, keluarga masih tak percaya dengan keterangan dokter bahwa tidak ada luka pascadilindas Pajero Sport itu.
"(Arahan pihak kepolisian) Saya diminta ke rumah sakit lain karena tidak ada ditemukan sama sekali. Saya baru mau koordinasi dengan sepupu, kalau masih belum puas kita ke rumah sakit lain," sambungnya.
"Tapi saya kembalikan ke pihak keluarga. Karena saya tidak bisa paksakan. Karena di sini kan dia korban. Saya cuma mendampingi hak dan kewajibannya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, pelaku berjanji akan mendampingi korban hingga nantinya sembuh dan normal kembali.
"Kita upayakan damai, tapi harus ada hitam di atas putih supaya di kemudian hari tidak ada tuntutan. Kalau dari pembicaraan Haji Laki-laki (suami Hj Aty) mau ji dia damai. Diselesaikan dengan cara kekeluargaan," tandasnya.
Belakangan, setelah berita viral, Hj Aty menyampaikan permohonan maaf terhadap pihak keluarga balita dan mengaku siap bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa balita IN.
"Atas nama pribadi, saya siap bertanggung jawab jika nanti ke depannya ada apa-apa terhadap anak ini. Saya juga meminta maaf kepada seluruh pihak keluarga anak ini," ungkapnya.
Hj Aty mengakui dalam peristiwa itu memang dirinya lah yang mengemudikan mobil bongsor tersebut.
Saat melintas di lokasi, dirinya sama sekali tidak melihat ada seorang bocah yang tengah bermain. Ia pun mengaku tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut.
"Awalnya itu saya tidak tau sama sekali bahwa ada orang (anak) saya senggol waktu itu. Setelah pas teriak ibunya baru saya berhenti. Di situ saya tidak ada rasa bahwa sudah senggol anak-anak," katanya.
Saat itu, kata dia, sang ibu balita dilihat oleh AT menggendong anaknya lari menjauh. AT pun sempat bertanya terkait kondisi sang balita.
"Saya sempat balek, terus ada ibunya bawa lari anaknya. Saya sempat panggil tanyakan kenapa itu anak? Dia jawab tidakji (tidak apa-apa) jadi saya jalanmi juga, karena dia jawab tidak apa-apa," bebernya.
Tak lama, pihak keluarga balita menghubungi dirinya menyampaikan bahwa balita inisial IN itu sudah dibawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan.
"Saya ditelfon, pertanyakan bahwa tadi saya senggol anak-anak dibawa ke RS, jadi saya menyusul juga ke RS. Di RS saya bertanya ke dokter kondisi ini anak bagaimana, dokter jawab tidak apa-apa. Jadi saya bertanya lagi, jadi dok bagaimana solusinya, dokter jawab bisa pulang karena ini anak tidak apa-apa," ungkapnya.
Seiring berjalannya waktu, ia pun kemudian didatangi kembali oleh pihak keluarga balita untuk menyampaikan keluhan kondisi balita yang disebut kian mengkhawatirkan. Ia pun kembali mengikuti permintaan pihak keluarga.
"Sempat juga waktu itu, bapak anak ini tanya saya tentang keadaan anaknya. Dia bilang anaknya pincang tidak bisa jalan. Jadi saya bilang bagaimana? Saya tawarkan ke RS untuk diperiksa, mau bawa pergi urut silahkan juga bawa, nanti saya tanggung," tuturnya.
Keluarga pengendara Pajero Sport mengaku ingin kejadian ini berakhir dengan perdamaian. Namun hingga kini, kasus balita ‘ajaib’ terlindas mobil Pajero Sport masih diproses oleh Polrestabes Makassar.
"Kami tidak mengarah ke situ (damai), tapi kami sesuai dengan SOP tentang langkah yang harus kami lakukan," pungkas Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Amin Toha. (KEK)
Baca Juga: Alasan Polisi Belum Tahan Pengendara Pajero Sport Lindas Balita 'Ajaib' di Makassar: Baru Satu Bukti
Viral Balita Dilindas Pajero Sport balita ajaib pajero sport lindas balita
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...