CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Bawono Kumoro menegaskan, duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mustahil terealisasi. Meski dalam sejumlah hasil survei, nama Gubernur Jawa Tengah tersebut kerap berada diposisi teratas dalam survei elektabilitas calon presiden (Capres).
Hal tersebut diungkapkan Bawono menanggapi hasil survei Charta Politika yang menyebut, Ganjar akan memenangi Pilpres 2024 jika dipasangkan dengan Prabowo.
Baca Juga: Komentari Film Dirty Vote, Rampai Nusantara Laporkan Anies ke Bawaslu
"Memang gagasan untuk memasangkan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto cukup menarik. Akan tetapi gagasan itu hampir mustahil sekali untuk direalisasikan," kata Bawono, Senin (26/12/2022).
Dirinya kemudian membeberkan sejumlah alasan yang jadi penghalang duet Ganjar-Prabowo.
Pertama, Bawono menyinggung tidak pantasnya Ketua Umum Partai Gerindra menjadi calon wakil presiden pendamping Ganjar.
Seperti diketahui sebelumnya, selama mengikuti Pilpres di tahun 2014 dan 2019, Prabowo selalu menjadi calon presiden.
"(Ide ini) merupakan hal sangat aneh dan juga tidak baik dari segi kepantasan dan juga gengsi politik. Apabila setelah maju sebagai calon presiden dalam dua pemilihan presiden terdahulu lalu kemudian maju sebagai calon wakil presiden di pemilihan presiden mendatang," urai Bawono.
Kemudian alasan kedua, ide duwet Ganjar-Prabowo juga bertentangan dengan hasil rapat pimpinan nasional dari Partai Gerindra pada Jumat, 12 Agustus 2022 lalu.
Dalam rapat tersebut, Prabowo ditetapkan sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Artinya ide duwet Ganjar-Prabowo secara tidak langsung menjegal Prabowo jadi calon presiden.
"Hal itu sama saja meminta secara halus kepada Prabowo Subianto agar tidak maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2024," tutur Bawono.
Alasan ketiga, lanjut Bawono, tidak jadinya Prabowo sebagai calon presiden akan merugikan Partai Gerindra.
Pencalonan kembali Prabowo sebagai calon presiden di pemilihan presiden tahun 2024 bernilai sangat strategis bagi Partai Gerindra.
"Agar dapat menghadirkan efek ekor jas (coattail effect) karena pemilihan presiden dan pemilihan legislatif mendatang akan kembali berlangsung bersamaan dalam satu hari sebagaimana tahun 2019 lalu," tandas Bawono. (DID)
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Sejumlah Menteri Bakal Mundur: Suasana Kebatinan Sudah Berbeda
duet ganjar-prabowo capres-cawapres sulit terealiasi capres 2024 pilpres 2024
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...