CARITAU JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menyoroti perihal isu wacana duet Prabowo-Ganjar yang kembali muncul jelang pendaftaran Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan Bakal Calon Wakil
Presiden (Bacawapres) pada pertengahan bulan Oktober mendatang.
Adapun isu duet Prabowo-Ganjar itu kembali muncul ke permukaan berawal dari pernyataan Ketua Relawan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer.
Baca Juga: Waketum PKB: Prabowo dan Muhaimin Akrab
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah acara stasiun TV swasta yang telah menyebut bahwa Ganjar telah membuat dua SKCK yang disinyalir diperuntukan mendaftar sebagai Capres dan Cawapres.
Di sisi lain, munculnya wacana duet Prabowo -Ganjar sangat mungkin terjadi lantaran adanya pernyataan beberapa tokoh partai politik bahwa Pilpres hanya akan diikuti oleh dua poros.
Berkaitan dengan hal itu, Fernando mengatakan isu yang dilontarkan langsung oleh sosok Noel yang diketahui sebagai salah satu orang yang dinilai memiliki hubungan dekat dengan Ganjar dan Jokowi bisa saja terwujud.
Dalam keterangannya, Fernando menyebut, isu itu kemungkinan bisa terjadi lantaran sejumlah elit PDIP memiliki penilaian kalkulasi dan juga analisis jika duet Prabowo-Ganjar terwujud di Pilpres 2024, maka kemungkinan kemenangan akan terjadi.
"Apalagi kalau berdasarkan kalkulasi dan analisis peluang kemenangan semakin besar apabila menduetkan Prabowo dengan Ganjar," kata Fernando kepada caritau.com, pada Sabtu (30/9/2023).
Di sisi lain, menurut Fernando, pembuatan dua SKCK yang dilakukan oleh Ganjar kemungkinan juga telah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hal itu lantaran, Megawati sejauh ini merupakan sosok king maker dalam pengambilan keputusan di internal PDIP.
Selain itu, menurut Fernando, pembuatan dua SKCK yang dilakukan Ganjar ditenggarai juga merupakan langkah manufer politik dari PDIP untuk membentuk dua poros dalam konstelasi Pilpres 2024.
"Jadi Pengurusan SKCK yang dilakukan oleh Ganjar tentu setelah mendapatkan arahan dari Megawati, termasuk, mempersiapkan dua SKCK untuk persyaratan sebagai capres dan cawapres," ungkap Fernando.
"Tidak mungkin Ganjar mempersiapkan SKCK untuk persyaratan sebagai capres atau cawapres dan cawapres tanpa arahan dari Megawati," sambungnya.
Fernando mengungkapkan, pembentukan dua poros dalam Pilpres mendatang kemungkinan juga akan terjadi lantaran sebelumnya sejumlah
tokoh elit politik juga sudah mulai melontarkan wacana isu tersebut.
Hal itu lantaran menurut Fernando, jika Pilpres 2024 mendatang hanya ada dua poros Capres dan Cawapres, maka dianggap akan semakin menguntungkan kubu PDIP dan Prabowo untuk meraup kemenangan.
"Upaya untuk membuat dua poros juga sudah dikemukakan oleh beberapa elit politik seperti Aria Bima dari PDI Perjuangan dan Jazilul Fawaid yang merupakan Wakil Ketua Umum PKB," ungkap Fernando.
Kendati demikian, dia menambahkan, wacana soal duet Prabowo-Ganjar ataupun dua poros dalam Pilpres 2024 mendatang bisa saja terjadi lantaran dinilai juga dapat menghemat anggaran pemilu dari APBN.
Namun, munculnya wacana dua poros itu juga dapat menjadi buah simalakama lantaran dapat memunculkan kembali suasana politik identitas.
"Dalam politik semua masih serba mungkin, termasuk untuk menduetkan Prabowo dengan Ganjar Pranowo pada pilpres 2024 karena belum ditetapkan oleh KPU sebagai pasangan capres dan cawapres," tutur dia.
"Apalagi beberapa waktu lalu Megawati dan Prabowo duduk satu meja dalam sebuah acara, sangat mungkin dalam pertemuan tersebut ada pembahasan dan ada juga kesepakatan untuk menduetkan Prabowo dengan Ganjar," tandas Fernando. (GIB)
Baca Juga: Pakar: Mahfud MD Tetapkan Standar Etika Pejabat Publik Pada Pemilu 2024
Pameran Seni Lukis Bandung Painting Today
Pentas 24 Jam Menari di Solo
Polda Metro Jaya Beri Penghargaan Dua Anggotanya d...
Ritual Witan Sulaeman Sebelum Berlaga: Telepon Ora...
Presiden Joko Widodo Terima Kunjungan PM Singapura