CARITAU MAKASSAR – Ratna, ibu Dicky Perdana, bocah 12 tahun yang tewas dianaiaya di atas KM Dharma Kencana VII karena dituduh mencuri HP sampai saat ini merasa terpukul kenapa anaknya tega dibunuh secara sadis.
Bahkan ia menceritakan, dirinya bersama suami tak dilibatkan saat anaknya yang masih di bawah umur itu diinterogasi oleh pihak keamanan KM Dharma Kencana VII.
Baca Juga: Viral Pemuda di Makassar Ditebas Parang di Sebuah Warung
"Saat itu, anak saya diminta untuk diinterogasi pas mau makan, bahkan dipisahkan dari saya. Seharusnya kan saya dampingi anak saya," ucapnya terdengar sambil meneteskan air mata.
Pernyataan ibu korban ini sekaligus sebagai bantahan atas klarifikasi dari Kalapas Kendal Rusdedy yang mengatakan dirinya justru menyuruh ibu korban untuk mendampingi anak tersebut ke ruang interogasi.
Pihak keamanan KM Dharma Kencana VII, tutur dia, malah menuduh dirinya dan anaknya bersekongkol untuk bekerja sama mencuri HP milik Kalapas Kendal, Rusdedy.
"Orang sekuriti saat itu bahkan sempat ancam saya. Dia bilang ah modus lama itu, paling orang tuanya sekongkol, saya dibilang sekongkol dengan anak saya," bebernya.
Ia sangat heran dengan pernyataan dari pihak keamanan yang menuduhnya bekerja sama dengan anaknya untuk melakukan kejahatan.
"Masa iya saya mendukung untuk menghancurkan masa depan mereka (anak)," jelasnya.
Tak hanya itu, dirinya juga merasa heran CCTV yang dituding jadi ada bukti anaknya mencuri HP milik Kalapas Kendal itu tak diperlihatkan.
"Saya bilang begini, kalau memang anak saya yang salah. Kami siap bertanggung jawab. Katanya (pencurian) dari CCTV tapi saya tidak dikasih liat CCTV sampai akhir (anaknya meninggal dunia) juga saya tidak dikasih lihat. Entah CCTV bagaimana isinya, saya juga liat anak saya dia pake HP saya sendiri, kami kan juga punya HP. Ya mudah-mudahan itu CCTV membuktikan apakah benar itu HP Kalapas atau tidak. Soalnya HP kita dua malam itu. Kita lihat CCTV nya apa benar atau tidak," tandasnya.
Ia menceritakan awal mula kejadian tersebut, saat itu dirinya bersama anaknya (korban) berada di ruang elektron (tempat isi daya HP).
“Saya tidurkan anak saya di situ. Itu kan (ruangan) ada tempat cas yang banyak, banyak orang yang cas HP di situ, banyak sekali. Jam 12 lewat, anak saya pegang HP saya, saya tidur di pojokan, jadi dia kasih kembali HP saya, tidak tahu jam berapa. Jadi sudah dia kasih HP saya, saya kemudian tidur," bebernya.
Besok paginya lagi, ia melihat anaknya tidur di kursi ruang elekton. Kemudian suaminya datang.
"Kan suami saya nggak bisa ruangan AC. Jadi dia tidur di luar, di lobi ruangan informasi. Pas dia (suami) datang, kan sudah ada informasi antrian makanan, jadi disuruh kasih bangun anak, katanya kan dia lapar dan ambil makanan. Kemudian saya suruh anak (korban) untuk beli pop mie dan sekalian minta air hangat untuk buat susu adiknya," katanya.
"Pas saya mau ke atas jalan keluar ke atas, pas di perjalanan saya disamperin sama sekuriti. Kemudian ditanya, ibu sama suaminya, saya jawab saya sama anak juga. Saya kan gak tau permasalahannya,” imbuh Ratna.
Sejurus kemudian, ia bertemu dengan suaminya di lantai atas. Hingga ia melangkah ke tempat duduk, tiba-tiba ada petugas sekuriti datang menghampiri sang suami.
“Saya tidak tahu dia bicara apa. Saya baru tahu (anaknya dibawa), ada setengah jam, pokoknya panjang kalau diceritakan," pungkasnya. (KEK)
Baca juga :
Polisi Diminta Usut Kalapas Kendal, Bocah 12 Tahun Dianiaya hingga Tewas di Atas KM Dharma Kencana 7
Dua Oknum Marinir Penganiaya Bocah 12 Tahun hingga Tewas Ditahan, Kenapa Ikut Terlibat?
Harus Diusut Tuntas, Advokat Senior Makassar Kecam Penganiayaan Bocah 12 Tahun hingga Tewas
Dituding jadi Pemicu Bocah Tewas Dianiaya di Kapal, Begini Klarifikasi dari Kalapas Kendal
Dipisahkan dari Ibunya, Bocah 12 Tahun Dianiaya Pakai Selang Hingga Tewas di KM Dharma Kencana VII
Ibu Korban Bocah 12 Tahun Tewas Dianiaya di Atas Kapal: CCTV Bukti Satu-satunya yang Bisa Dipercaya
Fakta Baru Rekonstruksi Penganiayaan Bocah 12 Tahun Hingga Tewas, Kalapas Kendal Ikut Provokasi
Baca Juga: UNM Soal Lima Orang Ditangkap Terkait Bunker Narkoba, Klaim Bukan Mahasiswa
dicky perdana tewas dianiaya di kapal km dharma kencana vii kalapas kendal rusdedy kalapas kendal dituding pemicu penganiayaan bocah makassar kriminalitas
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...