CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mandrofa menyoroti soal keputusan dua partai besar yakni Golkar dan PAN yang memutuskan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinisiasi Partai Gerindra dan PKB.
Adapun KKIR sejauh ini telah mengusung sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden (Bacapres) dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca Juga: Bawaslu Minta KPU Sterilisasi Gudang Logistik Jelang Hari Pencoblosan
Berdasarkan kabar, keputusan Golkar dan PAN yang resmi bergabung ke KKIR tidak terlepas dari peran dan cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memenangkan Prabowo Subianto menjadi presiden.
Munculnya nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai cawapres pendamping Prabowo, juga ditenggarai telah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Kabar itu pun diperkuat dengan survei-survei yang mulai bermunculan mencocokan kandidat Bacapres Prabowo Subianto-Erick Thohir.
Herry itu menilai, dukungan dibelakang layar Presiden Jokowi terhadap Prabowo-Erick Thohir juga memungkinkan menaiknya elektabilitas terhadap pasangan tersebut.
Herry mengatakan, dalam politik, segala kemungkinan dapat saja terjadi meskipun pada koalisi KKIR juga masih banyak kader ataupun calon lain yang nantinya diusung untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Menurutnya, sejauh ini prinsipnya Presiden Jokowi bakal tetap mendukung tokoh politik yang dekat dengan pemerintah, untuk maju sebagai pasangan Capres-Cawapres dikontestasi Pemilu 2024 termasuk Prabowo - Erick Thohir, Prabowo - Cak Imin, atau Prabowo - Airlangga.
"Untuk segala kemungkinan itu pasti ada termasuk soal Prabowo didampingi oleh Erick, saya kira hal ini adalah sebuah kemungkinan meskipun sebagai catatan di koalisi ini memiliki kader yang berlimpah yang bisa diusung sebagai cawapres," ungkap Herry kepada caritau.com, Selasa (22/8/2023).
Ia menjelaskan, dalam rangka menjaga dan mengawal keberlanjutan program pemerintahannya, Presiden Jokowi pastinya akan cawe-cawe untuk mendorong kandidat pasangan Capres dan Cawapres yang dapat melanjutkan program termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
"Kehendak atau tidak, Jokowi juga tetap akan memberikan dukungannya karena figur yang diusung selama masih merupakan bagian dari pemerintahannya selama ini pasti didukung termasuk Prabowo dan Erick," jelas Herry.
Herry mengungkapkan, pada posisi ini, Presiden Jokowi juga akan mendukung siapapun calon pendamping Prabowo asalkan sosok tersebut masih berada di bawah pemerintahanya. Ia menilai, bukan hanya Erick yang akan diusung oleh Jokowi melainkan ada sosok lain yakni Airlangga, atau bahkan Ridwan Kamil.
Disisi lain, Herry menambahkan, peluang kepada calon lain juga masih cukup besar lantaran KKIR sejauh ini juga masih dianggap menjadi sebuah wadah alternatif untuk mendorong orang-orang pilihan Jokowi untuk maju di kontestasi Pilpres 2024.
"Artinya koalisi ini memiliki alternatif. Ya pasti ada peluang tersebut, jika semuanya parpol yang dalam koalisi tersebut sepakat. Selain itu kita harus tahu juga bahwa masih ada Cak Imin yang saya harus diperhitungkan betul terkait hal ini," tandas Herry. (GIB/DID)
Baca Juga: Usung Visi Indonesia Emas 2045, Ini Strategi Prabowo
cawe-cawe jokowi prabowo subianto erick thohir pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...