CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) menghimbau seluruh kepala desa dan lurah tak terlibat cawe-cawe kampanye, serta dapat menjaga netralitas di kontestasi Pemilu 2024. Adapun imbauan soal menjaga netralitas itu ditujukan khususnya saat memasuki masaa waktu kampanye yakni pada 28 November 2023.

Dalam keteranganya, anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono meminta kepala desa atau lurah agar dapat menjunjung tinggi netralitas, baik dalam proses kegiatan tahapan atau penyelenggaraan pemilu 2024. 

Baca Juga: Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Massa Tolak Pemilu Curang Mulai Padati Gedung KPU RI

"Kepala Desa dilarang ikut sebagai pelaksana kampanye, harus netral sebagai kepala Desa," kata Toto dalam keterangan tertulis dikutip Caritau.com Jumat (28/7/2023).

Selain itu, dirinya menegaskan, apabila imbauan tersebut tidak ditanggapi, maka Kepala desa ataupun lurah yang kedapatan melanggar akan mendapatkan sanksi berat sesuai dengan aturan perundang-undangan. 

Disisi lain, Totok juga mengingatkan kepala desa dan Lurah agar tidak menyalahgunakan jabatan dengan memberikan keputusan yang merugikan atau menguntungkan salah satu peserta Pemilu pada saat massa waktu kampanye yang sedang berlangsung. 

"Kepala desa juga dilarang memberikan keputusan yang berpihak, yang merugikan atau menguntungkan salah satu peserta pemilu dalam masa kampanye," ujarnya. 

Berdasarkan hal itu, ia menambahkan, pihak

nya mengajak seluruh Kepala Desa agar dapat membangun sinergitas dengan Bawaslu dalam rangka mendukung melakukan pengawasan dan mensosialisasikan peraturan kampanye kepada masyarakat. 

"Kepala desa dan Pengawas pemilu harus saling mendukung dan melakukan sosialisasi, apa yang harus dan tidak harus dilakukan pada saat masa kampanye," tandasnya. (GIB/DID)

Baca Juga: Bawaslu Dorong Humas Jadi Jembatan Informasi Kepemiluan