CARITAU QATAR – Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps meratapi kegagalan timnya menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar. Dia mengatakan kekalahan Les Blues di partai final sebagai sesuatu yang kejam.

Bagaimana tidak, perjuangan Prancis layak diancungi jempol. Sempat terkurung tertinggal dua gol atas Argentina di babak pertama, timnya mampu memaksa hasil imbang usai torehan dwigol Mbappe di menit ke-80 dan 81.

Baca Juga: Didier Deschamps Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Timnas Prancis Hingga 2026

Tak sampai di situ, Skuad Les Blues kembali tertinggal usai Messi kembali mencetak gol di babak tambahan. Namun, tim asuhannya menolak menyerah yang ditandai gol Mbappe di jelang waktu usai. 

Namun, kisah magis tersebut tak terulang kembali di babak adu penalti. Kegemilangan Emiliano Martinez menghadang sepakan Kingsley Coman, hingga tendangan Aurelien Tchouameni membuyarkan asa Prancis untuk back-to-back juara dunia.

"Kami tidak sebagus dalam 60 menit pertama melawan lawan berkualitas tinggi yang memiliki energi lebih banyak, tetapi kami bangkit entah dari mana dan membalikkan situasi yang sangat sulit. Itu membuat kami semakin menyesal," kata Deschamps usai pertandingan.

Dia juga menyoroti peluang emas Prancis di detik-detik akhir pertandingan. Kala itu, Randal Kolo Muani berhadapan satu lawan satu dengan kiper Argentina, namun tak berujung gol.

"Kami berpeluang menjuarai Piala Dunia ini pada menit terakhir, tetapi itu tidak terjadi," kata Deschamps.

Selain itu, Deschamps mengaku enggan mengucapkan selamat kepada Argentina atas sejumlah drama yang terjadi di lapangan hijau.

"Anda harus mengucapkan 'bravo' kepada mereka. Saya tak mau tak menaruh hormat kepada Argentina tapi ada banyak sekali emosi dan pada akhirnya sungguh kejam mengingat kami sudah begitu dekat (untuk menjadi juara)," terang Deschamps.

"Tapi sayangnya mimpi itu tidak jadi kenyataan," singkat Didier Deschams seperti dikutip AFP. (RMA)

Baca Juga: Tak Lama Setelah Prancis Kalah di Final, Benzema Umumkan Pensiun dari Tim Nasional