CARITAU QATAR - Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps sukses mengantarkan Prancis untuk kali dua berlaga di Final Piala Dunia.

Raihan positif pelatih berusia 54 tahun itu tentu mengundang decak kagum sejumlah pihak, termasuk dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Baca Juga: Bagas/Fikri Jadi Wakil Indonesia Satu-Satunya yang Tembus Final Orleans Masters 2023

Diketahui, sejak menangani Prancis sejak 2012 silam, Deschamps membawa Prancis menjadi negara unggulan juara. Kiprahnya pun cukup mentereng; Lolos tiga kali partai puncak dari empat turnamen mayor yang diikuti.

Sedangkan di Qatar, Les Blues, julukan Prancis baru saja memastikan satu tempat di pertandingan final usai mengalahkan kuda hitam Maroko dengan skor 2-0. Laga yang dihelat di Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB itu turut disaksikan oleh Emmanuel Macron.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelatih kami, Didier Deschamps, dan kepada tim ini yang merupakan campuran dari beberapa generasi, dan itulah yang hebat," kata Macron selepas pertandingan, dilansir 90 Min.

Dia mengaku deg-degan saat Prancis tak mampu memegang kendali permainan, di mana Maroko tampil mendominasi. Namun, dirinya merasa lega karena Prancis yang keluar sebagai pemenang.

“Saya jauh lebih baik sekarang daripada satu setengah jam yang lalu. Kami terkadang menderita tetapi kami telah melihat tim yang sangat hebat,” tambahnya.

Untuk itu, Macron optimis Prancis bakal bertahta kembali di Qatar, sekaligus meminta federasi Prancis untuk mempertahankan Deschamps ke depannya.

“Deschamps, ini adalah final ketiganya, dan dia memenangkannya! Tidak pernah dua tanpa tiga, sebab Deschamps ada di sana,"

"Kami yakin dapat membawa kembali Piala Dunia, serta meminta Deschamps harus bertahan! Tim Prancis ini membuat saya sangat bangga," tutup dia.

Di laga final, Prancis telah ditunggu oleh Argentina. Pertandingan tersebut akan dihelat di Lusail Iconic Stadium, Minggu (18/11/2022) mulai pukul 22.00 WIB. (RMA)

Baca Juga: Penyerang Kroasia Kesal Pertandingan Perebutan Tempat Ketiga Disebut 'Tidak Penting'