CARITAU JAKARTA - Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Captain Philip Mehrtens hingga saat ini masih disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Terkait hal tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kendala dalam pembebasan pilot tersebut.
Panglima TNI Laksamana Yudo menuturkan jika yang dihadapi bukan musuh, tetapi gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah. Kemudian mereka selalu menggunakan masyarakat sipil sebagai tamengnya.
Baca Juga: Panglima TNI Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Pernyataan 'Piting'
Meski begitu Yudo memastikan, TNI tidak akan menambah pasukan dalam operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut. Hingga saat ini, TNI masih mengoptimalkan pasukan yang saat ini sudah ada di Papua, seperti pengamanan perbatasan dan prajurit yang diperbantukan kepada Polri.
Ia juga menegaskan jika pihaknya tidak menerima bantuan personel maupun peralatan dari luar negeri untuk membebaskan pilot tersebut.
Baca juga: Egianus Kogoya, Pimpinan KKB yang Klaim Bakar Pesawat Susi Air dan Sandera Penumpang
"Tidak ada bantuan dari mana-mana. Di lapangan hanya TNI dan Polri, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," pungkas Yudo.
Diberitakan sebelumnya, Captain Philip Mehrtens hingga saat ini masih disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Philip disandera sejak Selasa (7/2) lalu.Penyanderaan itu dilakukan setelah pesawat Susi Air yang dikendalikan Captain Philips dibakar oleh KKB.
Diketahui, Egianus Kogoya adalah Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Dihimpun dari berbagai sumber, usianya baru disebutkan baru 24 tahun.
Kogoya adalah pemimpin KKB Papua di Kabupaten Nduga. Ia merupakan putra dari tokoh OPM Silas Kogoya yang telah meninggal dunia. Berdasarkan catatan, kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya ini adalah satu dari tujuh kelompok bersenjata yang masih aktif di Papua.
Sebelumnya, kelompok Kogoya yang diperkirakan memiliki 50 orang anggota ini tercatat sudah beberapa kali melakukan aksi penyerangan. Salah satunya penembakan pesawat Twin Otter pada 2018.
Kelompok tersebut juga pernah menyandera guru dan tenaga medis di Distrik Mapenduma. Juga termasuk aktor di balik pembunuhan sadis pekerja PT Istaka Karya di Bukit Puncak Kabo pada Desember 2018. (IRN)
panglima tni laksamana yudo margono kkb papua nduga kapolri jenderal listyo sigit prabowo susi air
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024