CARITAU BUTON – Pihak kepolisian menahan nakhoda kapal Pincara, Saharuddin yang tenggelam di Teluk Majalengka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Selasa (25/7/2023) dini hari.
Ditahannya nakhoda kapal Pincara dikarenakan dirinya merupakan pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tenggelamnya kapal penyeberangan itu yang menyebabkan 15 orang tewas.
Dari hasil penyelidikan polisi, kapal Pincara tenggelam akibat tak mampu menahan beban dan dihantam ombak.
"Sementara nakhoda diamankan di Polres Buton Tengah," ungkap Kapolres Buton Tengah, AKBP Yanna Nurhadiana.
Ia menjelaskan, kapal Pincara yang beroperasi untuk melakukan penyeberangan antar desa memuat 48 orang usai menonton Hari Jadi Kabupaten Buton Tengah.
"Tiba di tengah laut, mesin kapan mati dan oleng sebelah kiri dan ada beberapa korban yang selamat," jelasnya.
Peristiwa tragis itu pun menewaskan sebanyak 15 warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah.
Sebelumnya, Kapal penyeberangan antar desa di Teluk Majalengka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) tenggelam pada Senin (25/7/2023) dini hari.
Dikabarkan, 15 orang meninggal dunia. Sementara 19 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh petugas SAR Basarnas
Kasi Ops Basarnas Sultra, Hidayat membenarkan ihwal perahu penyeberangan antar desa tersebut yang tenggelam di Teluk Majalengka. Saat ini pihaknya masih melakukan pencarian.
"Posko SAR Muna dan Baubau sudah melakukan pencarian dan evakuasi penumpang perahu penyeberangan di Buton Tengah," ungkapnya, Senin (24/7/2023) siang.
Berdasarkan data yang diterima pihaknya, saat ini 19 orang masih dalam proses pencarian. Sementara korban meninggal dunia 15 orang.
"(Korban) selamat 33 orang, jadi totalnya 48. Namun, 27 orang yang selamat lebih awal belum ada kita pnya data (identitas) sehingga kita minta anggota di lapangan untuk mencari," ujarnya.
Kata dia, keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur. Selanjutnya jasa korban diserahkan kembali kepada keluarganya.
"Sedangkan korban selamat saat sementara dilakukan perawatan dan kita minta anggota lakukan pendataan," tegasnya.
Hidayat mengatakan pencarian terhadap penumpang perahu tenggelam dilakukan dengan membagi dua regu. Regu pertama melakukan penyisiran di lokasi kejadian.
"Sementara tim kedua melakukan penyisiran diatas permukaan air disekitar LKK dengan menggunakan rubberboat dan longboat," bebernya.
Hidayat menambahkan penumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah. Para penumpang menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka.
"Mereka menyeberang hendak pulang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah," tandasnya. (KEK)
kapal tenggelam buton tengah nahkoda kapal penyeberangan ditahan polisi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024