CARITAU JAKARTA - PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) atau yang kini disebut JXB (Jakarta Experience Board) meluncurkan whistle blowing system (WBS). Langkah ini dilakukan untuk upaya mitigasi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) atau praktik pidana lainnya di tubuh perseroan.
Direktur Operasional dan Transformasi Digital JXB Andi Permadi mengatakan, WBS dan integrasi informasi teknologi menjadi bentuk pengawasan dan pencegahan terhadap tindakan penyimpangan. Adapun penyimpangan ya mulai dari norma hukum peraturan perundang-undangan, internal perusahaan maupun norma masyarakat.
"Peluncuran ini menjadi tindaklanjut dari pembenahan internal terkait perwujudan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG)," kata Andi dalam sambutannya saat peluncuran WBS dan Integrasi Teknologi Informasi JXB di Grand Cempaka Hotel, Jakarta Pusat pada Senin (12/12/2022).
Baca Juga: Penyediaan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI Subsidi 1.000 Paket Sembako
Menurut dia, JXB telah menyusun berbagai program dalam mewujudkan CGC. Program pertama adalah sistem pengendalian internal, manajemen risiko, pengelolaan litigasi, penyusunan kode etik perusahaan, pedoman pengendalian gratifikasi dan penyusunan manajemen anti penyuapan.
Mewakili perseroan, Andi mengucapkan terima kasih atas dukungan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, konsultan, rekan BUMD selaku mitra kerja, sehingga tranformasi JXB berjalan dengan lancar. Dia berharap, cita-cita perusahaan untuk mewujudkan tata kelola yang transparan dan reputasi yang baik dapat tercapai.
"Ini adalah cita-cita kita semua dalam pengelolaan perusahaan yang berintegritas, insyaallah memberikan dampak positif bagi performa perusahaan," ujar Andi.
Direktur Administrasi dan Keuangan JXB Zulfarsyah menambahkan, WBS merupakan mekanisme pelaporan terhadap dugaan tindak pidana yang terjadi di lingkungan JXB. Kata dia, WBS dikelola oleh pihak ketiga demi menjamin independensi dari tindaklanjut laporan yang masuk.
"Isi pengaduan melalui website https://integrity-jxboard.co.id, kemudian isi semua form dan sertakan bukti. Lalu pantau pengaduannya,” ujar Zulfarsyah.
Selain WBS, perseroan juga menyediakan integrasi teknologi informasi JXB. Pertama dashboard integrasi finansial hotel, yang merupakan aplikasi berbasis website yang hadir untuk memberikan kemudahan pengumpulan data finansial dan okupansi di tujuh unit hotel JXB.
Kedua, monitoring CCTV terpusat, dengan sistem monitoring dan perekam aktivitas CCTV selama 24 jam penuh di seluruh unit JXB. Ketiga, monitoring jaringan integrasi berupa aplikasi yang bisa memberikan informasi terkait kinerja jaringan vital, termasuk router dan server.
Kata dia, peluncuran ini bisa berdampak positif bagi pemegang saham, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, perseroan juga bisa memperoleh profit yang betul-betul diharapkan Pemprov DKI Jakarta.
"Kemudian dari sisi stakeholder, kami bisa dipercaya bahwa transaksi ini betul-betul transaksi yang secara real time (waktu sebenarnya) itu sesuai dengan transaksi yang kami lakukan dari operasional JXB," katanya.
Zulfarsyah berharap kepada seluruh karyawan JXB untuk menjunjung tata kelola perusahaan yang baik. Dia juga meminta kepada karyawan untuk menjauhi praktik KKN atau tindak pidana lain yang dapat mengotori perusahaan daerah tersebut.
"Harapannya karyawan Jaktour tidak menjadi karyawan yang menggembosi atau membuang kotoran di tempat kita sendiri," ujarnya.
“Jadi kami minta betul-betul karyawan Jaktour menjadi karyawan terpercaya yang memang sebagai human capital yang berhasil, sehingga membuat perusahaan ini menjadi lebih baik lagi,” lanjutnya. (DID)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024