CARITAU JAKARTA - Peristiwa tragis dikisahkan Ketua RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara bernama Abdus. Menurutnya, ledakan pipa bahan bakar Pertamina menimbulkan dampak dentuman serta kebakaran dahsyat di pemukiman padat penduduk kawasan sekitar Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Abdus menceritakan, sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi, warga terlebih dahulu mencium bau menyengat Bahan Bakar Minyak (BBM) di sekitar pemukiman Rawa Badak Selatan. Ia mengatakan, bahkan, bau yang menyengat itu dirasakan juga oleh warga di dua RW, yaitu RW 01 dan RW 09.
Baca Juga: Petugas Pasang Garis Polisi di Lokasi Ledakan Petasan di Sumenep yang Akibatkan Empat Rumah Rusak
Menurutnya, bau menyengat yang berasal dari pipa bahan bakar BBM tersebut membuat ratusan warga yang berada di dua RW merasa pusing dan muntah-muntah. Bahkan, tak sedikit warga yang kemudian pingsan lantaran mencium aroma bahan bakar tersebut.
"Dua RW ini dipenuhi hawa BBM. Itu sampai ada yang muntah-muntah dan ada yang pingsan. Jeda waktu setengah jam itu kita masih sempat mengevakuasi warga, di sana asli bau sekali," kisah Abdus kepada caritau.com, di lokasi kejadian, Sabtu (4/3/2023).
Mengetahui ada yang tidak beres dengan munculnya bau menyengat itu, Abdus bersama sejumlah pengurus RW melakukan proses evakuasi kepada warganya. Evakuasi itu, menurutnya, dimaksudkan untuk menghindari risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Benar saja, tak lama setelah kejanggalan itu terdengar dentuman ledakan berasal dari pipa bensin BBM Pertamina. Api besar menyusul membumbung tinggi ke udara.
"Nah, jam 8 malam terjadi dentuman keras. Dentuman keras dari arah sana dan dampaknya hawa itu yang bawa api. Padahal dentumanya di sana, tapi ini kan merembet mungkin dari BBM itu," papar Abdus.
Menurut Abdus, ledakan pertama pipa gas BBM Pertamina terjadi sekitar setengah jam setelah warga mulai mencium bau BBM yang menyengat. Saat itu, kata Abdus, yang tercium hanyalah bau BBM dan belum muncul api di pemukiman.
"Saat bau itu tidak ada api. Kami pengurus juga sempat mengevakuasi warga dan woro-woro di masjid untuk warga agar segera menjauh," ungkapnya.
Abdus menambahkan, selain bau menyengat, muncul hawa yang sangat panas yang diduga berasal dari pipa BBM Pertamina yang meledak.
Tak berselang lama , ledakan besar kedua terjadi lagi yang menimbulkan hawa sangat panas akibat api yang besar di sekitar lokasi.
Hal yang membuatnya malam makin mencekam, lanjutnya, ledakan yang disertai api yang besar membuat warga bergelimpangan. Menurutnya, teriakan orang meminta tolong terdengar bersahutan menyayat telinga.
"Jadi gini, malam itu di suatu ruangan ada hawa kemudian letupan jadi penuh dengan api namun tidak terbakar. Panas itu terasa di jalan yang kita pijak ini. Ada sekitar 7 orang yang bergelimpangan," ucap Abdus.
Abdus menerangkan, bahwa sebelum si jago merah melahap sejumlah pemukiman warga, total terjadi tiga kali ledakan besar yang juga menimbulkan api besar dan merembet ke pemukiman warga.
Akibat insiden itu, puluhan rumah dan barang berharga milik warga hangus dilahap si jago merah. Bahkan, terdapat juga 17 korban yang meninggal dunia dan ratusan warga lainya mengalami luka-luka.
"Kemudian selang setengah jam kemudian baru ada dentuman keras entah dari mana kita gak paham. Karena ini BBM jadi menyebabkan api. Setengah jam itu ditemukan ada delapan orang yang terkapar karena terbakar," ujar Abdus.
Saat insiden kebakaran itu terjadi, menurutnya kondisi saat itu memunculkan kepanikan warga yang saling bantu untuk mengevakuasi sejumlah barang berharga yang berada di rumah.
Di sisi lain, warga, sejumlah tokoh masyarakat dan pengurus RW juga membantu mengevakuasi warga dari besarnya api yang melahap kawasan pemukiman.
Saat api membakar rumah warga itu, situasi sangat genting dan chaos. Abdus selalu pengurus RW sempat mengaku kesulitan megevakuasi warga lantaran bingung untuk memilih tempat yang aman dari lahapan api. Akhirmya diputuskan melakukan evkuasi warga ke RPTRA.
"Tadi malam itu chaos sekali. Jadi kami tidak bisa mengkontrol warga itu mau dibawa kemana. Cuma memang tadi malam ada instruksi dari Ibu Lurah dan Camat untuk ditempatkan di RPTRA," pungkas Abdus. (GIB/DID)
depo pertamina plumpang terbakar bau menyengat terbakar ledakan kesaksian warga
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...