CARITAU JAKARTA - Kabar mengenai kepindahan Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Menkoparekraf) Sandiaga Uno dari Partai Gerindra dalam beberapa pekan ini cukup mencuri perhatian publik.
Adapun keputusan Sandiaga Uno yang hengkang dari Partai Gerindra juga ditenggarai merupakan langkah politik Sandi yang saat ini dinilai sudah tidak sejalan lagi dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga: Jangan Teriak Curang, Jokowi Ada Bukti Bawa ke Bawaslu dan MK
Pengamat politik Universitas Indonesia Ade Reza Haryadi menilai, keputusan Sandi untuk hijrah dari Partai Gerindra ke PPP bisa terjadi karena disebabkan oleh sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi dugaan keretakan hubungan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab dalam dugaan keretakan hubungan Sandi dan Prabowo menurut pria yang akrab disapa Ade itu lantaran keduanya saat ini sudah tidak sejalan lagi dalam hal menentukan kebijakan dan kepentingan soal politik Partai Gerindra.
"Langkah Sandiaga mundur dari Gerindra bisa juga karena berbagai faktor, semisal sudah tidak sejalan lagi dengan Ketum Gerindra Prabowo dalam hal kebijakan maupun kepentingan politik dengan Gerindra," kata Ade kepada awak media, Rabu (25/4/2023).
Dalam keteranganya, Ade meyakini, selain tidak sejalan lagi dengan Prabowo, penyebab lain soal mundurnya Sandi dari Partai Gerindra disinyalir disebabkan mengenai langkah Sandiaga Uno yang ingin mencalonkan diri maju menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) di kontestasi Pemilu 2024.
Ade mengungkapkan, keputusan itu ditengarai sebagai langkah manufer politik yang disiapkan Sandi dalam rangka mencari tiket Bacawapres 2024. Sebab, jika Sandi masih berada di Partai Gerindra kemungkinan kesempatan mendapat tiket maju menjadi Cawapres akan sulit terjadi.
"Bisa juga sebagai langkah manuver politik dari Sandi untuk mencari kendaraan politik baru dalam mempersiapkan pilpres," ujar Ade.
Kendati demikian, menurut Ade, keputusan soal kepindahan Sandi ke PPP tidak akan berdampak signifikan bagi Gerindra. Sebab, lanjut Ade, saat ini kekuatan suara Partai berlogo Garuda warna merah itu masih terletak pada sosok figur Ketum Prabowo Subianto.
Ade menilai, kepemimpinan Prabowo di Partai Gerindra yang didapat berdasarkan pengalaman dirinya di dunia militer telah menjadi kekuatan bagi internal Partai dalam memetakan perihal isu politik dan menjalankan mesin-mesin partai.
"Kekuatan suara Gerindra selama ini terletak hanya pada figur Prabowo Subianto, kekuatan pembangunan isu politik dan kinerja mesin politik partai," ungkap Ade.
Ade menambahkan, selama aspek-aspek itu masih dapat dikelola dengan baik oleh para kader dari Partai Gerindra, maka hijrahnya Sandi ke Partai PPP tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai pada kontestasi Pemilu 2024.
"Selama aspek tersebut bisa dikelola dengan baik, Gerindra memiliki peluang besar untuk menjaga, bahkan mendongkrak perolehan suara parpol," tandas Ade. (GIB/DID)
Baca Juga: Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 di Kota Bandung Dimulai Hari Ini
sandiaga uno pindah partai gerindra ppp pilpres 2024 tiket capres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...