CARITAU JAKARTA – Proses negosiasi gaji merupakan salah satu hal yang krusial bagi pelamar kerja. Baik mereka yang sudah berpengalaman ataupun lulusan baru atau fresh graduate, negosiasi gaji merupakan proses penting yang harus dilewati dengan bijaksana.
Bagi fresh graduate, mungkin proses negosiasi gaji menjadi hal yang lebih jauh menegangkan. Terlebih, proses negosiasi gaji menjadi hal penting karena akan menyangkut upah yang kamu terima setiap bulannya.
Baca Juga: Lima Tips Parenting Khusus untuk Pasangan Muda
Untuk kamu yang bingung bagaimana cara bernegosiasi gaji, berikut 7 tips negosiasi gaji untuk fresh graduate
Saat interview, biasanya HRD akan menanyakan seberapa besar ekspektasi gaji yang kamu harapkan dari perusahaan. Untuk menjawab hal tersebut, kamu perlu melakukan riset tentang perusahaan dan kultur karyawannya, peran dan tanggung jawab posisi, juga kisaran gaji yang mereka tawarkan.
Selain itu, riset juga penting dilakukan agar kamu bisa mengetahui rata-rata gaji yang didapat oleh orang yang bekerja di industri atau perusahaan yang dilamar. Dengan mengetahui aspek-aspek tersebut, harapannya kamu bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan tanggung jawab yang kamu dapat di perusahaan tersebut.
Informasi terkait riset nilai pasar gaji bisa mudah ditemukan di berbagai sumber, seperti situs online lowongan pekerjaan, atau survei gaji online. Kamu juga perlu melakukan riset tentang UMR, UMP, dan UMK domisili perusahaan yang kamu lamar.
Bernegosiasi gaji sama seperti kamu sedang “menjual” dirimu kepada perusahaan. Agar kamu bisa mendapatkan gaji yang sesuai keinginanmu, kamu perlu menunjukan kemampuan dan value dirimu kepada perusahaan.
Jika kamu percaya diri dalam menunjukan kemampuan dan value diri, harapannya perusahaan dapat menerima penawaran gaji tertinggi yang bisa kamu dapatkan dari posisi yang kamu lamar.
Untuk kamu yang wajib bekerja ke kantor (work from office), tentu memiliki biaya yang wajib dikeluarkan untuk menunjang pekerjaanmu. Kamu perlu mengeluarkan biaya transportasi, makan, internet, dan mungkin biaya tempat tinggal jika harus ditempatkan jauh dari tempat tinggalmu. Semua itu harus diperhitungkan untuk menunjang performa kerjamu.
Biasanya, HRD akan menawarkan gaji dalam bentuk kisaran, seperti Rp 5.000.000 – Rp7.000.000. Sudah begini, kamu bisa memilih kisaran gaji paling tinggi. Dari situ, nantinya bisa saja ada proses negosiasi di dalamnya. Kamu bisa menyampaikan hasil riset yang sudah kamu lakukan sebelumnya, ditambah dengan “menjual” kemampuan dan value yang kamu punya untuk perusahaan jika kamu bergabung di perusahaan tersebut.
Hindari memilih bekerja di satu tempat hanya berdasarkan gaji pokok yang didapat saja. Terutama untuk kamu yang baru lulus, penting untuk mencari tahu apakah kamu bisa mendapatkan tunjangan atau manfaat lain di luar gaji pokok, seperti pelatihan khusus atau bisa mengikuti program untuk mengembangkan kemampuan.
Pelatihan yang kamu dapatkan secara gratis dari perusahaan bisa menjadi bekal untuk menaikan kemampuan dan value kamu. Itu merupakan salah satu keuntungan yang bisa kamu rasakan di kemudian hari.
Bagi kamu yang beru pertama kali mendapatkan pekerjaan, hindari tergesa-gesa dalam menerima tawaran gaji pertamamu. Meski diskusi tentang gaji memang terasa tidak nyaman, tetapi perlu untuk mempertimbangkan tawaran gaji yang datang kepadamu.
Lebih baik untuk berpikir sebelum menyetujui penawarannya. Tinjau kembali riset yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Jika gaji yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan keahlian dan kebutuhanmu, kamu bisa langsung menerima tawaran tersebut.
Diskusi tentang gaji memang terkadang membuat tidak nyaman. Meski begitu, kamu tetap harus merasa percaya diri ketika bernegosiasi. Perlu taktik yang tepat, agar tawaran gajimu bisa di angka tertinggi. Kamu perlu memperhatikan attitude dan cara bagaimana kamu membawa diri. Hal tersebut juga bisa menjadi pertimbangan perusahaan.
Karena gaji sifatnya adalah sesuatu yang kamu minta, maka kamu harus yakin dan percaya dengan segala skill, pengalaman, pengetahuan, dan ilmu yang akan kamu kontribusikan ke perusahaan. Sampaikan dengan percaya diri bahwa kamu layak untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kebutuhan dan dan kontribusi yang diberikan ke perusahaan.
Contoh Cara Bernegosiasi Gaji
“Sebelumnya, terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk sampai di tahap ini. Berdasarkan kompetensi dan pengalaman yang saya miliki, saya ingin mengajukan kompensasi di angka (yang kamu harapkan). Saya yakin saya mampu berkontribusi untuk menaikan nilai perusahaan. Semoga Bapak/Ibu berkenan untuk mempertimbangkannya.”
Itu dia tips untuk kamu yang ingin menentukan dan menegosiasi gajimu. Untuk bisa mendapatkan gaji yang diharapkan, kamu harus memiliki strategi yang baik. Semoga tips di atas bisa membantu kamu menyusun strategi dan mendapatkan gaji yang sesuai dengan harapan. (FAS)
Baca Juga: Rambut Anda Rontok? Delapan Bahan Alami di Dapur Ini Bisa Bantu Menyembuhkan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...