CARITAU MAGELANG – Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengungkapkan kondisi Candi Borobudur saat ini. Menurut Wiwit, Candi Borobudur mengalami kehausan sekitar 0,175 mm pertahun sehingga langkah antisipasi berupa pembatasan jumlah pengunjung 1259 orang per hari memang perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Saat ini kondisi struktur Candi Borobudur, kata Wiwit, memang belum pada tahap kritis dalam arti membahayakan.
Baca Juga: Muhammadiyah Respon Positif Vonis Haris-Fatia, Sinyal Keadilan Hukum Masih Ada di Indonesia
“Kritis dalam arti membahayakan belum, tapi kita meminimalisir, kalau tidak segera antisipasi akan semakin rusak jadi kami melakukan pembatasan jumlah ada dasarnya yaitu ada kehausan, kerusakan tangga maupun lantai candi, dan rusak di relief serta ada pelapukan,” papar Wiwit kepada caritau.com, Senin (6/6/2022).
Mengenai faktor penyebab kerusakan, kata Wiwit, tak hanya disebabkan oleh faktor manusia yaitu pengunjung Candi Borobudur yang semakin banyak, namun juga faktor alam juga memengaruhi. Namun, karena faktor alam tidak bisa dikendalikan, maka pihaknya melakukan pengendalian kepada manusia.
Ia mengungkapkan, karena tidak dibatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur pernah mencapai puluhan ribu per hari nya.
“Dulu berapapun jumlahnya (yang naik ke struktur candi) tidak dibatasi sehingga saat peak season pernah sampai 55 ribu orang per hari, kalau tidak salah saat libur lebaran,” ungkap Wiwit.
Konsep Quality Tourism
Untuk menampung antusiasme masyarakat setelah diberlakukannya pembatasan jumlah pengunjung, Balai Konservasi Borobudur berserta Taman Wisata Candi Borobudur akan menerapkan konsep Quality Tourism.
“Ke depan kita sudah tidak begitu lagi (tidak membatasi), konsepnya jadi Quality Tourism, dibatasi jumlah orangnya, mendapatkan edukasi berkualitas dari pemandu berkualitas, dan mewajibkan memakai sandal khusus yang akan diproduksi masyarakat lokal Borobudur,” kata Wiwit.
Kemudian pihaknya juga tengah mengajukan anggaran untuk membuat wisata virtual Candi Borobudur untuk menyajikan suguhan virtual kepada masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke Candi Borobudur.
“Kita anggarkan melalui teknologi digital, yang tidak naik ke struktur bisa menikmati suguhan virtual. Digital memang diperlukan, selain pemandu manual, untuk yang tidak bisa naik ke Candi maka digital adalah langkah kita ke depan untuk tersampaikannya informasi,” ucap Wiwit.
Menanggapi kisruh kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang mencapai Rp750 ribu untuk turis lokal, Wiwit mengaku tidak ingin berkomentar ke arah itu. Menurutnya, masyarakat sebenarnya paham dengan tujuan konservasi Candi Borobudur, sehingga tidak mempersoalkan pembatasan. Namun mengenai harga tiket, menurutnya pemerintah bisa saja mengevaluasinya.
Seperti diketahui, pemerintah lewat Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan memutuskan untuk merubah harga tiket Candi Borobudur mencapai Rp750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara, sementara untuk pelajar dikenakan tiket Rp5.000.
“Angka 1259 orang per hari itu sudah berdasarkan kajian, tapi untuk harga tiket bisa saja dievaluasi. Masyarakat sebenarnya paham konservasi jadi tidak masalah dengan pembatasan ini,” tuturnya.
Mengenai kondisi Candi Borobudur saat ini, Wiwit memastikan secara struktur, candi yang pernah masuk dalam ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ oleh Unesco ini kuat bahkan hingga seribu tahun lagi. Ia memaparkan, ketika dipugar pondasinya beton bertulang.
“Tapi kualitas material kalau tidak ada langkah-langkah konservasi akan semakin rusak, karena batu ada di ruang terbuka. Apalagi kerusakan faktor manusia, corat-coret, buang sampah, memanjat, naik-naik ke stupa, itu harus dikendalikan,” pungkasnya. (DIM)
Baca Juga: Luhut Dorong Pemimpin Muda pada Pilpres 2024, Sinyal Dukungan untuk Gibran?
candi borobudur luhut binsar pandjaitan kawasan candi tiket masuk candi borobudur balai konservasi borobudur wiwit kasiyati
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024