CARITAU JAKARTA - Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta menilai rencana PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang berjanji bakal mempekerjakan warga setelah mengosongkan Kampung Susun Bayam Bagus.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, Nurhasan mengatakan, pekerjaan yang diberikan sangatlah membantu, dengan bekerja warga nantinya dapat mempunyai penghasilan yang dapat meningkatkan ekomoni hidupnya disamping hak mendapatkan ruang hidup yang layak.
"Perihal kerja di venue jak pro menurut saya bagus lah, kan selain hak mendapatkan ruang hidup yang layak juga perlu penghasilan," kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Nurhasan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Akan tetapi, Anggota Komisi D DPRD DKI ini berharap persoalan Kampung Susun Bayam jangan terlalu lama. Nurhasan pun minta Jakpro unthk segera menyelesaikan proses mediasi yang tengah berjalan saat ini. Sehinga warga tidak terlalu lama tinggal di hunian sementara.
"Saya berharap dapat terselesaikan segera proses mediasi antara warga dengan jak pro yang dimana dengan musyawarah dan mufakat hingga tercapai win win solusi hingga warga tidak terlalu lama tinggal di hunian sementara," pungkasnya.
Diketahui, PT Jakpro berjanji memberikan kesempatan bagi warga untuk menjadi tenaga kerja di sejumlah venue milik perusahaan setelah warga mengosongkan Kampung Susun Bayam dan menempati fasilitas hunian yang berikan.
"Setelah warga menempati fasilitas hunian yang disiapkan, JakPro berencana untuk memberikan beberapa fasilitas pendampingan dan pemberdayaan warga melalui program pelatihan persiapan tenaga siap kerja, pelatihan dan pendampingan urban farming, serta kesempatan untuk menjadi tenaga siap kerja yang akan disalurkan ke beberapa venue-venue JakPro," kata pihak Jakpro dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (23/5/2024).
Selain itu, Jakpro juga berjanji akan memberikan pendampingan kepada warga yang berkebutuhan khusus.
"JakPro berkomitmen untuk menjaga keamanan warga, memberikan pendampingan kepada warga berkebutuhan khusus seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak, serta tidak melakukan kekerasan dalam setiap proses kegiatan apapun di lapangan," tambahnya.
Sebelumnya, warga diminta mengosongkan Kampung Susun Bayam (KSB). Di sisi lain, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berjanji akan memberi pelatihan kerja kepada para warga.
Kini warga itu terpaksa tinggal di hunian sementara (huntara) di Jalan Tongkol 10 Jakarta Utara. Warga sempat bercerita bahwa proses pengosongan sempat berlangsung tegang. (DID)
Ratusan Pabentor di Wajo All Out Menangkan Paslon...
Beri Kesempatan RW Kelola Wilayahnya, RIDO Juga Ta...
Cagub 02 Andi Sudirman Ikuti Jalan Sehat Anti Mage...
Bank DKI Raih The Best Indonesia Annual Report Awa...
Survei Indikator di Pilgub Sulsel: Andalan Hati Ti...