CARITAU MAKASSAR - Natsir (69), seorang Lansia warga Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditemukan tewas di salah satu kantor pembiayaan yang terletak di Jalan Topas, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (26/8/2023) petang ternyata mengamuk sebelum tewas.

Hal itu berdasarkan CCTV di kantor pembiayaan tersebut. Ia diduga mengamuk karena tidak terima motornya ditarik oleh pihak pembiayaan. 

Baca Juga: Puluhan OTK Serang Kampus UIM Makassar, Polisi Selidiki

"Kalau kita lihat videonya ada disitu dia mengambil apar (alat pemadam api ringa). juga kemudian melempar kursi ke atas," kata Kasat Reksrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol saat ditemukan di Mapolrestabes Makassar, Senin (28/8/2023) malam. 

Setelah mengamuk, Natsir kemudian ditenangkan oleh pihak pegawai dan duduk di sebuah kursi. 

Setelah itu, tiba-tiba Natsir pingsan dan terjatuh dari kursi tersebut. Pegawai yang melihat itu kemudian berusaha melakukan pertolongan terhadap Natsir. 

Namun saat tiba di Rumah Sakit (RS) Sandi Karsa nyawa Natsir sudah tak terselematkan. Sehingga dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, motor dari Natsir sudah menunggak 7 bulan. 

"Karena kendaraannya diambil oleh pihak pembiayaan. Tidak terima ditarik sehingga dia mengamuk di situ. Informasinya disitu menunggak 7 bulan," lanjutnya. 

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang merupakan pegawai pembiayaan di kantor tersebut. 

"Iya pembiayaan sudah diperiksa semua yang ada terlibat disitu. Itu ada lima saksi," ujarnya. 

Meskipun begitu, pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya Natsir di kantor pembiayaan tersebut. 

"Masih, lagi ditangani. Kita mau kejar sesuai perbuatan di situ, fakta yang ada di CCTV itu mengamankan orang itu, apakah dia melakukan kekerasan atau penganiayaan akan kita cocokkan dengan analisa CCTV tersebut," beber Hutagaol.

"(Hasil visum) ada memar di kepala sama di kaki. Kita analisa dengan CCTV dan perbuatan," sambungnya. 

Sejauh ini, kata dia, pihak keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut di Polsek Panakkukang. 

"Sudah ada laporan polisi di Polsek. LP-nya itu ada di Polsek. Karena di polsek sudah melakukan tindakan kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan akibat meninggalnya kakek tersebut," tandas Hutagaol. 

Ditemukan Obat Jantung

Kapolsek Panakkukang, Kompol Joko Pamungkas menyebut, Lansia bernama Natsir (69) yang ditemukan tewas di salah satu kantor pembiayaan di wilayah Topas, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel pada Sabtu (26/8/2023) sore berawal saat jatuh pingsan. 

Awalnya, korban mendatangi kantor pembiayaan tersebut seorang diri untuk menanyakan terkait angsuran kendaraan roda dua miliknya. 

"Sekitar pukul 15:20 Wita kami menerima informasi dari warga bahwa ada seorang pria parubaya pingsan, tak sadarkan diri. Personel kita mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan memberikan pelayanan," katanya saat ditemui awak media di Kantor Polsek Panakkukang, Sabtu (26/8/2023) malam. 

Saat itu, kata dia, personel kemudian memberikan pertolongan pertama dengan membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Sandir Karsa.

"Sesampainya di RS dinyatakan oleh pihak dokter bahwa meninggal dunia," katanya. 

Joko menambahkan, saat dinyatakan meninggal dunia, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Dokpol Biddokes Polda Sulsel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Di sana ditangani tim forensik guna dilakukan pemeriksaan mengetahui penyebab kematian," tambahnya. 

Ia juga belum memastikan apakah korban dianiaya atau tidak. Pasalnya saat dilakukan pemeriksaan, pihak dokter juga menemukan obat jantung di kantong korban.

"Ditemukan juga beberapa obat yang dibawa oleh korban saat itu. Itu obat jantung berdasarkan keterangan pihak RS," ujarnya. 

Untuk saat ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi di TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti.

"Kita memanggil para saksi yang ada di TKP, dimintai keterangan. Kita juga sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti," jelasnya. 

Keluarga Duga Jadi Korban Penganiayaan

Natsir (69), seorang warga Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan tewas di salah satu kantor pembiayaan yang terletak di Jalan Topas, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu (26/8/2023) petang. 

Lansia itu ditemukan tewas tepat Lantai 2 kantor pembiayaan tersebut. Keluarga curiga ia menjadi korban penganiayaan. 

Anak korban, Niar (36) mengatakan, ayahnya diduga meninggal dunia karena mendapat kekerasan di kantor pembiayaan tersebut. 

"Yang saya anu (lihat) telinga dengan leher. Tidak tahu kalau lebam, tapi lain-lain saya lihat. Hitam kayaknya telinga kiri sama kanan beda warnanya," ungkapnya saat ditemui awak media di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Sabtu (26/8/2023) malam. 

Sementara itu, Niar mengaku mendapat telepon dari pihak kepolisian bahwa korban diduga terjatuh di kantor tersebut. 

"Saya tidak tau bagaimana jatuhnya, meninggal karena apa. Makanya kami minta CCTV itu diamankan. Di sana sudah digaris polisi," katanya. 

"Bapakku memang sakit, tapi selama ini baikji, karena naboncengja kemarin. Tadi datangji, menelpon ji. Tidak dapatka informasi, karena yang disana juga tidak ada yang mau bilang, alasan disana itupun polisi yang bilang jatuhki," sambungnya. 

Selama ini, kata dia, ayahnya juga tidak pernah bercerita bahwa Natsir mempunyai tunggakan di pembiayaan tersebut. 

"Saya tidak tahu ini bilang ada tunggakannya. Karena kami baru ketemu tadi pagi tidak pernah cerita," ujarnya. 

Saat itu, Niar mengaku motor ayahnya diambil oleh pihak pembiayaan dan dibawa ke kantor tersebut. Ayahnya kemudian menyusul ke kantor tersebut. 

"Saya tidak tahu bilang apa dia bikin di sana, karena sendirianki. Saya kaget, dapat informasi bahwa bapak saya sudah meninggal di sana," tandasnya.

Sementara, keluarga korban sudah melakukan pelaporan di Mapolrestabes Makassar. Sementara jasad korban sudah dibawa ke rumah duka usai pihak rumah sakit sudah melakukan visum. (KEK)

Baca Juga: Joki CPNS Kemenkumham RI di Makassar Ditetapkan Tersangka