CARITAU JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy'ari mengakui adanya data yang tidak sinkron dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Kata dia, KPU RI menemukan setidaknya 74.181 Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengalami anomali atau kelainan data antara Formulir C Hasil Pleno dengan yang ditampilkan oleh Sirekap, Jumat (23/2/2024).
"Terkait dengan adanya data anomali dalam Sirekap, KPU sedang melaksanakan perbaikan data sejak 15 Februari 2024 sampai dengan saat ini. Di mana, untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sebanyak 74.181 TPS," kata dia dalam konferensi pers di Gedung KPU RI.
Diketahui, Sirekap menuai polemik di beragam lini masa menyusul temuan ketidaksesuain data yang ditampilkan dengan sebenarnya. Padahal, pembuatan aplikasi ini mencapai Rp 3,5 Miliar.
Terkini, Sirekap Pilpres 2024 KPU RI mencatat pasangan Capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan 65,049 juta suara (58,89%), mengungguli pasangan lainnya yakni Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (26,581 juta/24,06%) dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD (18,833 juta/17,05%).
Selain itu, KPU RI juga menemukan dan memperbaiki data Sirekap untuk Pemilihan DPR RI dan DPD RI, masing-masing 14.651 TPS dan 10.512 TPS.
"Untuk data anomali dalam Sirekap Pemilihan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, kami masih dalam proses perbaikan data oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/kota.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi melayangkan surat kepada KPU untuk menolak menghentikan Sirekap pada saat ini.
Di mana, kedua partai tersebut menyoroti ketidaksesuaian data yang memunculkan kekhawatiran adanya kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2024. (RMA/DID)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...