CARITAU JAKARTA - Pertempuran berat kembali terjadi di bagian barat Bakhmut, Ukraina, pada Jumat (21/4/2023). Serangan tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan Rusia di Bakhmut tersebut diprakarsai oleh tentara bayaran Grup Wagner. Komandan Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan, dalam pertempuran kali ini mereka berada di atas angin. Namun, ia tetap mewaspadai serangan balik Ukraina.
"Hari ini kami membunuh mereka yang dilatih di Ukraina tetapi mereka yang datang dari Jerman akan dididik secara teknologi," kata Prigozhin dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Sembilan Perusahaan Jerman Jajaki Kerja Sama Nusantara Power Kelola Pembangkit Energi Hijau
Pernyataan itu merujuk pada warga Ukraina yang akan dilatih di Jerman untuk menggunakan tank Abrams yang disediakan oleh Amerika Serikat.
“Barat telah menyerahkan 230 tank dan 1.500 kendaraan lapis baja lainnya. Ini juga cukup untuk memberikan perlawanan yang serius," tutur dia.
Prigozhin memperkirakan Ukraina akan menyerang ketika tanah telah mengeras setelah musim semi.
"Mereka akan menyerang, mereka akan datang dan mencoba memisahkan kita, dan kita harus melawan," kata Prigozhin.
Sementara Ukraina mengatakan, dilansir dari Anadolu, pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan dalam pertempuran sengit untuk Bakhmut, Meski begitu, situasi masih terkendali.
"Keputusan dibuat sesuai dengan kepentingan militer," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar. (IRN)
Baca Juga: Amerika Cibir Tawaran Rusia Kirim Biji-Bijian Gratis ke Afrika
rusia ukraina invasi rusia tentara bayaran wagner bakhmut ukraina jerman tank
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...