CARITAU JAKARTA – Ayah Kandung Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat hari ini menjalani proses persidangan lanjutan sebagai saksi atas kasus pembunuhan berencana yang menimpa anaknya.
Adapun, Samuel beserta saksi lainnya berhadapan langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Kedua orang tersebut sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Sempat Merosot Karena Kasus Ferdy Sambo, Kepercayaan Publik Terhadap Polri Meningkat Jadi 76,4%
Dalam kesaksiannya, Samuel mengaku sempat bangga anaknya menjadi ajudan Jenderal Ferdy Sambo.
Ia awalnya menceritakan, bahwa anaknya berangkat ke Jakarta dari Jambi sekitar 2019 silam. Saat itu, Yosua diamanahkan menjadi ajudan Sambo.
Bagi Samuel, kabar tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga dan orang di sekitarnya, karena Yosua sendiri merupakan orang daerah.
"Anak kami berangkat dari Jambi tahun 2019 akhir untuk menjadi ajudan Ferdy Sambo saat itu, ini suatu kebanggaan bagi kita selaku orang tua yang tinggal di daerah. Kita bangga, bersenang hati memberangkatkan anak kita ke Jakarta," tutur Samuel di PN Jaksel, Selasa (1/11/2022).
Kemudian, Jaksa mengajukan pertanyaan kepada Samuel, tentang jabatan Ferdy Sambo ketika Brigadir J pertama kali ditugaskan, dan apa perannya.
"Seingat saya pada waktu itu masih jadi Dirtipidum kalau nggak salah. Menurut keterangan dari Almarhum Yosua jadi ajudan," tutur Samuel.
Ia melanjutkan, selama ini dirinya hanya tahu Yosua tinggal di rumah Ferdy Sambo, meskipun dia tak tahu alamatnya. Samuel juga tak tahu, bahwa anaknya telah beralih tugas menjadi ajudan Putri Candrawathi.
Selain itu, Jaksa menanyakan bagaimana dirinya tahu Yosua telah meninggal dunia.
"Info itu kami dapatkan dari Reza (adik Yosua-red) yang pada saat itu bertugas di Mabes Polri. Dan anak kami Reza telepon kakaknya Yuniar pada 8 Juli 2022 pukul 21.30. Di situ kita ketahui anak kita meninggal dunia," ujar Samuel.
Tentunya, hal tersebut membuat dirinya terkejut, sebab Samuel tengah berada di kampung halamannya untuk berziarah. Tak butuh waktu lama, Samuel langsung bertolak ke Jambi.
"Siang saya telepon lagi Reza mengabarkan anak kita Yosua terjadi tembak menembak. Itu yang dapat kami infokan," papar dia.
Lanjut Samuel, jenazah Yosua diantar oleh Kombes Leonardo yang saat itu menjabat sebagai Pemeriksa Utama Divpropam Polri.
Diceritakan, bahwa Kombes Leonardo lah yang menjelaskan kepada Samuel, bahwa Yosua meninggal karena baku tembak dengan Bharada E, usai melakukan tindak pelecehan kepada PC. Seperti yang diketahui cerita tersebut hampir persis dengan skenario Sambo, yang terbukti palsu.
"Sampai kami di rumah secara jelas kami belum tahu dengan siapa tembak menembak. Setelah kami sampai di rumah sudah kami temukan kami di sana jenazah almarhum di dalam peti yang diantarkan Leonardo. Di situ kami mendapatkan berita dari Pak Leonardo yang bertugas dari Jakarta. Secara singkat menceritakan, kronologi singkat yang disampaikan sama dia. 'Karena kami hanya mengantarkan jenazah'," papar Samuel.
Tak puas dengan pernyataan tersebut, ia mendesak agar Leonardo menceritakan kebenarannya. Namun Leonardo tetap irit bicara, dan beralasan cerita yang akan disampaikan disebutnya aib.
"Itupun saya desak terus, 'Ini adalah aib. Ini tidak pantas didengar oleh orang banyak'. Jadi saya bilang pada Pak Leonardo, ini yang di dalam rumah keluarga semua. Ceritakan semua. Namun Leonardo bilang tidak pantas Pak diceritakan di semua orang," sebutnya.
Hingga pada akhirnya, tutur Samuel, Leonardo membeberkan bahwa Brigadir J dituduh memasuki kamar PC dan melakukan tindakan yang tidak senonoh. Diterangkan juga, bahwa setelah itu terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
"'Almarhum tidak bertanya, langsung mengambil senjata dari pinggang langsung tembak Bharada E tanpa kata-kata'. Itu pesan yang disampaikan kepada kami," sambungnya. (RMA)
Baca Juga: Majelis Hakim Vonis Kuat Ma'ruf 15 Tahun Penjara
kesaksian ayah brigadir j pembunuhan brigadir j ferdy sambo putri candrawathi keluarga brigadir j bertemu sambo
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...