CARITAU JAKARTA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi mendorong inflasi Indonesia tahun ini berada di kisaran 6,6% sampai 6,8%, melampaui angka yang ditargetkan Pemerintah di 4%-4,28%.
“Kita sudah hitung 1,9% dampaknya dari kenaikan BBM ke inflasi. Kisarannya tahun ini inflasi akan ada di 6,6% sampai 6,8%,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, di Kompleks DPR RI di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Blusukan ke Pasar Sebulan Kenaikan BBM, Gubernur Jatim: Beberapa Harga Bapok Dibawah HET
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi hingga Agustus 2022 sebesar 4,69% (yoy) yang turun dari bulan sebelumnya sebesar 4,94% (yoy).
Febrio menegaskan pemerintah akan terus menjaga tingkat inflasi Indonesia hingga akhir tahun agar mampu tetap di bawah 7% melalui terjaganya distribusi dan harga pangan.
“Sampai akhir tahun kita berusaha akan tetap menjaga dengan semua kombinasi tadi yaitu harga pangan terjaga dan distribusinya ada sehingga harapannya (inflasi) bisa di bawah 7% di akhir tahun,” jelas Febrio.
Kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar serta pertamax sudah ditetapkan Pemerintah pada Sabtu (3/9/2022). Harga BBM Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari Rp7.650 per liter, harga Solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter serta harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Kenaikan ini dilakukan karena pemerintah mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial mengingat besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun meliputi subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi Rp293,5 triliun.(HAP)
Baca Juga: Kenaikan BBM dan Tarif Angkutan Diprediksi Pacu Inflasi 2022 Capai Level 6%
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024