CARITAU JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sudah memberikan izin kembali kepada dokter dan tenaga kesehatan untuk dapat meresepkan obat sirop  yang aman. Ada pun obat 156 obat sirop atau cair yang bisa digunakan berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Kabupaten Kepulauan Meranti Kekurangan Tenaga Medis, Butuh Tambahan 71 Dokter

156 obat tersebut dipastikan tidak menggunakan pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, Dan/Atau Gliserin/Gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai. Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dokter Mohammad Syahril dalam keterangan resminya, Selasa (25/10/2022).

“Jenis obat yang boleh digunakan sesuai dengan rekomendasi Badan POM," kata Syahril.

Apotek atau toko obat dapat menjual bebas dan/atau bebas terbatas kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam lampiran 1 dan lampiran 2 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kemenkes mengingatkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk melakukan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat sirop sesuai dengan kewenangan masing-masing.

“Kementerian kesehatan RI akan mengeluarkan surat pemberitahuan kembali setelah diperoleh hasil pengujian Badan POM RI atas jenis obat obatan sirup lainnya,” tambahnya.

Obat yang aman tersebut mengacu pada pengumuman dari BPOM RI pada Minggu, 23 Okober 2022. Diberitakan sebelumnya, BPOM mengatakan ada 133 jenis obat sirup pada lampiran 1 dan 23 merk obat pada lampiran 2A yang bisa digunakan.

Baca Juga: Ini Daftar 133 Obat Sirop Aman Bebas Propilen dan Gliserin Menurut BPOM

12 Jenis Obat yang Sulit Digantikan 

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga sudah mengizinkan tenaga kesehatan untuk meresepkan obat yang sulit digantikan dengan sediaan lain sampai didapatkan hasil pengujian dan diumumkan oleh BPOM RI.

“Ada 12 merk obat yang mengandung zat aktif asam valporat, sidenafil, dan kloralhidrat dapat digunakan, tentunya pemanfaatannya harus melalui monitoring terapi oleh tenaga kesehatan” tambah Syahril

Berikut adalah daftar obat tersebut:

1. Asam valproat (Valproic acid)

2. Depakene

3. Depval

4. Epifri

5. Ikalep

6. Sodium valproate

7. Valeptik

8. Vellepsy

9. Veronil

10. Revatio syr

11. Viagra syr

12. Kloralhidrat (Chloral hydrate)

(IRN)

Baca Juga: Data WHO Sebut Jumlah pasien COVID-19 yang Dirawat di RI meningkat 255%