CARITAU SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Gunung Arjuno telah meluas hingga 1.200 hektare.
"Api telah merambet ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Terdata hingga sore tadi kebakaran telah meluas hingga 1.200 hektare dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya," katanya usai memimpin operasi water bombing, melalui keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga: BPBD Sebut Luasan Hutan dan Lahan yang Terbakar di Babel Mencakup 1.476 Hektare
Menurutnya, penyiraman melalui udara telah dilakukan di kawasan Tamah Hutan Rakyat (Tahura), termasuk di Desa Cendono, Kabupaten Pasuruan, dan Desa Toyomarto, Kabupaten Malang, yang mencakup tiga hot spot di wilayah Singosari, Kabupaten Malang, dan Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Khofifah memastikan pemadaman secara manual di sekitar area yang terbakar juga masih terus dilakukan, dengan mengerahkan sebanyak 350 orang personel gabungan dari Tahura R Soerjo, Masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, bersama masyarakat sekitar, didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim maupun Kabupaten Pasuruan dan Malang, serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian setempat.
"Kondisi karhutla ini cukup genting dan patut disikapi dengan sigap. Terutama karena cuaca yang memang tengah dilanda Elnino, yang bahkan menyebabkan dalam 10 hari belakangan tidak turun hujan di area hutan Gunung Arjuno. Sehingga menyebabkan kondisi karhutla semakin parah," ujarnya.
Gubernur Khofifah secara khusus menyerukan agar masyarakat mulai melakukan shalat Istisqo' untuk memohon diturunkan hujan. Utamanya bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Arjuno dan daerah yang mengalami kekeringan.
Tidak hanya faktor alam, Gubernur Khofifah mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan juga laporan yang dihimpun Dinas Kehutanan Jatim, disinyalir penyebab karhutla di lereng Arjuno ini salah satunya adalah perburuan liar.
Pelaku diduga sengaja melakukan pembakaran semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.
Khofifah mengecam tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.
"Jika yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," kata Gubernur. (HAP)
Baca Juga: Malaysia Surati Indonesia Soal Kabut Asap, Pemerintah Siapkan Langkah Penanganan Karhutla
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024