CARITAU JAKARTA - Kemarau dan suhu ekstrem di beberapa belahan dunia memicu banyaknya kebakaran hutan. Selain Kanada, Hawaii, kini kebakaran juga melanda Prancis.
Kebakaran hutan di Prancis pada Senin (14/8/2023) waktu setempat diperkirakan menghanguskan hampir 500 hektar lahan di bagian selatan Prancis, dilansir dari pernyataan otoritas setempat pada Selasa (15/8/2023).
Akibat kebakaran tersebut banyak rumah-rumah warga hangus. Sementara itu, lebih dari 2.000 orang meninggalkan rumah mereka.
Baca Juga: Dampak Karhutla di Muaro Jambi
Api menyebar ke tempat-tempat wisata di departemen Pyrenees-Orientales di Mediterania, kata prefektur setempat dalam sebuah unggahan dalam X (Twitter).
Kebakaran juga menyebar hingga ke wilayah Sorede, Saint-Andre, dan Argeles-sur-Mer, dan kobaran api sebagian besar menghancurkan kawasan wisata, tambah prefektur tersebut.
Pihak berwenang telah mengevakuasi 2.000 orang dari dua wilayah pemukiman dan empat area perkemahan di kota Saint-Andre, yang menjadi lokasi rumah dan bangunan lainnya rusak parah, sebagaimana dilansir dari Antara.
Otoritas setempat mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kobaran api berhasil dipadamkan Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat dengan bantuan lebih dari 650 petugas pemadam kebakaran.
Sementara itu, kebakaran hutan besar juga terjadi di Maui, Hawaii. Akibat kejadian tersebut, mengakibatkan 96 orang tewas. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Hawaii tersebut sudah berlangsung selama sepekan.
Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan korban meninggal bakal terus bertambah seiring dengan kobaran api yang belum kunjung terkendali.
"Ini akan terus meningkat. Kami ingin menguatkan orang untuk itu," kata Green, seperti dikutip AFP.
Banyaknya jumlah korban tewas pada kebakaran kali ini disebut menjadi peristiwa kebakaran paling mematikan di Hawaii sejak 1918. Saat itu, 453 orang tewas di Minnesota dan Wisconsin.
Banyak pihak menduga, jumlah korban yang meningkat ini diakibatkan sistem peringatan dini yang kurang baik di wilayah Lahaina. Banyak penduduk yang mengeluhkan bahwa pencegahan dini mestinya bisa dilakukan, sebelum api melalap habis rumah mereka.
Sementara itu, KJRI Los Angeles terus memantau situasi kebakaran di Maui, Hawaii, dan menjalin komunikasi dengan otoritas lokal dan komunitas Indonesia di wilayah tersebut, kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Selasa.
Judha menyampaikan bahwa hingga Selasa (15/8/2023) tidak ada informasi mengenai ada WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran hutan tersebut.
Adapun jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran tersebut hingga Selasa telah mencapai 99 orang, kata dia mengutip otoritas setempat.
Namun, Judha mengatakan ada satu WNI, yang menikah dengan warga Amerika Serikat, yang rumahnya terbakar. KJRI telah berkomunikasi dengan WNI tersebut dan saat ini telah diungsikan ke lokasi aman di War Memorial Stadium Complex di kota Wailuku, Hawaii.
KJRI Los Angeles juga terus mengimbau masyarakat Indonesia di Hawaii untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah setempat. Para WNI juga dapat menghubungi hotline KJRI jika mengalami situasi darurat.
Berdasarkan catatan KJRI LA, terdapat sekitar 600 WNI yang tinggal di Hawaii dan sekitar 20 di antaranya menetap di Maui, yang menjadi lokasi kebakaran.
Kebakaran hutan terjadi pada 8 Agustus di kota Laihana di bagian barat Pulau Maui di Hawaii, AS. Angin kencang akibat badai Dora mengakibatkan api meluas semakin hebat. Kebakaran tersebut terjadi di tengah cuaca ekstrem di AS pada musim panas yang kering ini.
Kebakaran Maui adalah kebakaran hutan paling mematikan di AS sejak 1918, ketika Kebakaran Cloquet di Minnesota utara, yang berkobar selama lebih dari empat hari, merenggut korban 453 jiwa, kata National Fire Protection Association (NFPA).
Kebakaran paling mematikan sepanjang sejarah AS adalah kebakaran Peshtigo di Wisconsin pada 1871. Kebakaran ini merenggut 1.152 nyawa manusia. (IRN)
Baca Juga: Kebakaran Hutan Lereng Gunung Sipiso-Piso
kebakaran hutan karhutla kebakaran hutan dan lahan kebakran hutan prancis kebakaran hutan hawaii
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024