CARITAU MAKASSAR - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan agar calon presiden dan wakil presiden untuk menggunakan politik pecah belah.
Hal itu ditegaskan Kapolri saat menjadi pembicara di Kuliah Kebangsaan di Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Jum'at (20/10/2023).
Baca Juga: Polri: Jelang Pemilu, Situasi Kamtibmas Kondusif
"Saya berkali-kali berbicara dan tidak pernah ragu untuk berbicara kepada ketua umum partai dan kepada calon presiden," katanya.
"Boleh maju, saya titip pesan yakinkan kepada masyarakat bahwa beliau-beliau adalah calon pemimpin nasional yang pantas untuk dipilih," sambungnya.
Olehnya, ia meminta para Capres-Cawapres untuk tidak menggunakan politik yang bisa membuat gaduh.
"Tapi jangan gunakan politik pecah belah yang bisa membuat masyarakat menjadi korban dan itu sering saya sampaikan dan jangan pernah ragu kepada siapapun calon presiden karena ini penting untuk kita semua," tegasnya.
Olehhnya, ia berharap agar mahasiswa Unhas bisa turut andil menyampaikan ke masyarakat terkait politik cerdas.
"Saya harapkan Universitas Hasanuddin juga ikut menyampaikan pesan tersebut bahwa perbedaan boleh ada, beda pendapat boleh ada, tapi persatuan dan kesatuan harus kita jaga," jelasnya.
"Karena siapapun pemimpinnya nanti harus membutuhkan itu presiden harus bertanggung jawab kepada rakyatnya gila karena situasi Pilihan Presiden calon presiden legislatif kemudian terjadi perpecahan maka korban adalah rakyat. Dan itu kali-kali selalu kita sampaikan," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Soal Penugasan di KPK, Brigjen Endar: Sebagai Anggota, Saya Lakukan Perintah Kapolri
Museum Geopark Ijen di Banyuwangi
Pengolahan Air Hujan di Tangerang
Dubai Incar Agrikultur dan Otomotif RI, Bakal Naik...
Rencana Perluasan TPA Burangkeng
YBM PLN Jatim Berikan Beasiswa 232 Pelajar SMP SMA...