CARITAU MAKASSAR - Kantor Mako Polsek Bontoala yang terletak di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disambangi sejumlah warga pada Senin (9/10/2023) malam.
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah warga yang menyambangi Polsek itu datang untuk mempertanyakan kasus kematian keluarganya.
Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pemuda di Makassar
Untuk diketahui, seorang remaja bernama Muhammad Revan (16) meninggal dunia pada 5 Agustus 2023 lalu.
Diduga Revan meninggal karena terlibat kecelakaan di Jalan Veteran Utara, Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala. Namun, pihak keluarga menduga ada penyebab lain dari meninggalnya Revan.
Keluarga korban curiga, bocah 16 tahun itu meregang nyawa diduga dianiaya Orang Tak Dikenal (OTK), bukan karena kecelakaan saja.
Saat mendatangi Polsek Bontoala. Terlihat, sejumlah warga itu berdiri di depan Polsek sambil berteriak-teriak.
Mereka meminta, terduga pelaku segera ditangkap oleh pihak kepolisian. Karena kasus tersebut mereka nilai ditangani secara lamban oleh pihak Kepolisian.
Ibu korban, Irayanti (37) mengatakan, saat itu dirinya tengah tertidur lelap di rumahnya. Namun, saat itu tiba-tiba ada teman korban datang dan meminta tolong.
"Awalnya saya mendapat informasi bahwa almarhum anak saya ini kecelakaan. Infonya motor anak saya ditendang hingga terjadi kecelakaan," ungkapnya.
"Ada temannya datang ke rumah teriak minta tolong bilang kecelakaan anakku. Anakku saat itu nabilang mau pergi nasi kuning," sambungnya.
Setelah itu, Revan dibawa ke rumah sakit Pelamonia untuk mendapatkan perawatan medis. Saat sampai di rumah sakit, Irayanti kaget. Dari pengakuan dokter ternyata anaknya dianiaya.
"Saat itu anak saya dibawa ke RS Pelamonia. Kemudian dokter bilang tidak kecelakaan ini. Dikeroyok ini. Dokter bilang begitu," ungkapnya.
Hal itu dikuatkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada bagian kepala Revan.
Ira juga menyebut, pada bagian mata anaknya terdapat luka lebam dan cairan kuning keluar di bagian telinga.
"Saat diperiksa dokter itu dibagian kepala, kemudian matanya lebam ada cairan warna kuning di telinganya keluar. Nabilang dokter harus dioperasi ini anakta dan haruski kasih sedia uang sekitar Rp.80 juta untuk dioperasi," sebutnya.
Bahkan ada beberapa luka yang dialami anaknya ini. Mulai dari kepala hingga kaki.
"Mata kanan lebam, kemudian keluar darah dari hidung, ada carian keluar dari telinga, sama kaki bocor," tukasnya.
Dari situlah dia yakin, anaknya meninggal dunia akibat pengeroyokan.
"Saya yakin anak saya dikeroyok melihat mata sama kepala. Korban berempat, tapi yang satu sadar," bebernya.
Namun hingga saat ini, pelaku pengeroyokan belum terungkap. Diketahui kasus tersebut ditangani oleh Polsek Bontoala.
"Saya sudah melapor ke Polsek Bontoala tentang penganiayaan. Saksi yang sudah diperiksa itu sudah empat orang," ujarnya.
Lebih lanjut, hingga saat ini laporannya telah mengambang di Polsek selama dua bulan tanpa kepastian.
"Belum ada, ini sudah dua bulan lebih tidak ada perkembangan kasus. Saya hanya mau keadilan, tersangkanya semoga ditangkap. Saya yakin anak saya dikeroyok," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Polisi Bekuk Dua Pemuda Pencuri Sepeda Listrik di Makassar, Satu Masih DPO
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024