CARITAU JAKARTA - Andai saja Pilpres 2024 melibatkan tiga pasang calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), maka sangat mungkin akan terjadi dua putaran.
Perkiraan ini didasarkan pada persyaratan konstitusi yang ketat. Salah satu persyaratan tersebut adalah bahwa pasangan Capres dan Cawapres harus memperoleh lebih dari lima puluh persen suara dalam pemilu.
Baca Juga: Ribuan Kendaraan yang Menuju ke Kampanye Akbar AMIN Tertahan di Jalan Danau Sunter Barat
Pilpres 2024 dengan dua putaran sangat masuk akal, mengingat hasil polling dari berbagai lembaga survei saat ini menunjukkan persaingan dukungan capres yang sangat ketat.
Pengamat politik, Sugiyanto mengatakan, penunjukan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sangat mungkin memiliki dampak signifikan pada dukungan dalam Pilpres.
Jika pada Pilpres terdapat tiga pasangan calon (Paslon) untuk capres dan cawapres, maka paslon Anies-Cak Imin (AMIN) berpotensi melaju ke putaran kedua.
"Berdasarkan perkiraan ini, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan adanya aliansi atau koalisi baru antara bakal calon presiden atau bacapres Prabowo Subianto (PS) dan Ganjar Pranowo," kata Sugiyanto.
Tujuan pembentukan koalisi baru antara PS dan Ganjar adalah untuk mencegah perpecahan dalam dukungan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa setelah anak Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum (Ketum) PSI sehingga diyakini loyalitas Jokowi akan mengikuti arah politik PSI.
"Oleh karena itu, tanpa berkoalisi terdapat potensi kerugian besar, yaitu gagal melaju ke putaran kedua Pilpres. Kondisi ini kemungkinan bisa dialami baik oleh PS maupun Ganjar Pranowo," kata pria yang akrab disapa SGY ini.
Dasar perhitungan politiknya adalah jika PSI mendeklarasikan dukungan untuk bacapres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, maka paslon Anies-Cak Imin tetap menjadi pihak yang berpotensi mendapatkan keuntungan.
Dalam kalkulasi yang sederhana, jika PSI yang dipimpin oleh Ketum Kaesang Pangarep mendukung bacapres PS, maka bacapres Ganjar berpotensi mengalami kerugian.
Sebaliknya, menurutnya, jika PSI mendukung bacapres Ganjar, maka bacapres PS berpotensi mengalami kerugian. Dengan demikian, paslon AMIN menjadi calon yang mungkin lebih kuat dalam konteks ini.
Sepertinya saat ini PSI tidak akan mendukung paslon Amin, namun perlu diingat bahwa keputusan politik dapat berubah sewaktu-waktu. Aliansi politik seringkali dipengaruhi oleh dinamika politik yang terus berubah, dan segala kemungkinan selalu ada dalam dunia politik.
Pada saat ini, para bacapres 2024 sangat mengharapkan tambahan dukungan dari basis pendukung setia Jokowi.
Dengan demikian, diyakini bahwa capres yang mendapatkan dukungan dari basis pendukung setia Jokowi memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilpres.
"Untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2024, langkah awal bagi calon presiden adalah memastikan mereka dapat maju ke putaran kedua Pilpres 2024. Oleh karena itu, penting bagi para calon untuk mempertimbangkan kerja sama dengan PSI," ucap SGY.
Dalam konteks ini, PSI memiliki potensi sebagai wadah bagi pendukung setia Jokowi. Dengan demikian, mendapatkan dukungan dari PSI dapat dianggap sebagai mendapatkan dukungan dari basis pendukung setia Jokowi.
Upaya Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, untuk secara terbuka meminta dukungan dari pendukung Jokowi atau Jokower agar bergabung dengan PSI adalah langkah politik yang cerdas. Ini dapat disebut langkah politik 'Kuda Catur' dari Kaesang Pangarep.
Strategi politik ini sangat menarik dan relevan dalam konteks dinamika politik terkini. Ini adalah langkah yang bisa memiliki dampak signifikan pada Pilpres
"Sehingga dukungan PSI kepada Bacapres PS, Ganjar Pranowo, atau paslon AMIN akan menjadi sesuatu yang memengaruhi percaturan politik tanah air," ucap SGY lagi.
Dalam konteks kalkulasi politik, penunjukan Kaesang Pangarep sebagai Ketum PSI dapat berpotensi menguntungkan paslon AMIN dalam Pemilihan Presiden 2024.
"Hal ini terutama dalam skenario dengan tiga paslon. Amin memiliki peluang untuk melaju ke putaran kedua," kata SGY.
Oleh karena itu, pembentukan koalisi baru antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo penting untuk dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena peta kekuatan politik sepertinya telah berubah setelah Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI," ucapnya. (DID)
Baca Juga: Cak Imin Tegaskan Akan Langsung Berantas Pinjol dan Judi Online Jika Menangi Pilpres 2024
kaesang pangarep kaesang ketum psi anies baswedan pasangan amin putaran kedua pilpres pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...