CARITAU JAKARTA - Dua minggu sebelum hari H pencoblosan, elektabilitas Prabowo-Gibran tembus di angka 50%. Hal itu diketahui dari survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny J. A pada Selasa (30/1/2024) kemarin.
Dengan hasil survei tersebut, akankah pasangan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024, dalam satu putaran?
Hasil lengkap kajian riset terbaru LSI Denny J. A menyatakan tiga temuan utama:
1. Pertama kali elektabilitas Prabowo- Gibran menembus 50%.
2. Kerasnya kritik atas Jokowi, tapi tingkat kepuasan publik pada Jokowi masih sangat tinggi: 80.8%.
3. Sebanyak 84% pemilih ingin pilpres berakhir satu putaran baik untuk kemenangan Anies, Prabowo atau Ganjar.
Akankah Pilpres 2024 ini menyerupai Pilpres 2009: berakhir hanya satu putaran saja? Dua minggu menjelang hari pencoblosan, pertama kali elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui 𝘵𝘩𝘦 𝘮𝘢𝘨𝘪𝘤 𝘯𝘶𝘮𝘣𝘦𝘳 >50%.
Jika Prabowo-Gibran berhasil mempertahankan tren positifnya, maka Pilpres 2024 semakin terbuka selesai satu putaran. Karena, dengan 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 (ME, plus minus), Prabowo-Gibran kini di angka 47.8% (minus ME) sampai dengan 53.6% (Plus ME).
Pasangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mahfud saling mengalahkan dalam lima surnas terakhir. Tetapi, tetap dengan selisih 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳.
Demikian temuan dari hasil riset terbaru LSI Denny JA kali ini. Berikut paparan lengkapnya.
LSI Denny J. A. melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 survei ini sebesar 2.9%.
Survei dilakukan pada tanggal 16-26 Januari 2024. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif.
Yakni, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement. Dan, focus group discussion.
1. Elektabilitas Tiga Pasang Calon
𝟭𝗔. 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗶 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗺𝗯𝘂𝘀 𝘁𝗵𝗲 𝗺𝗮𝗴𝗶𝗰 𝗻𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 (𝗹𝗲𝗯𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝟱𝟬 𝗽𝗲𝗿𝘀𝗲𝗻)
Hasil survei simulasi kertas suara Pemilu Pilpres akhir Januari 2024, Prabowo–Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 50.7%. Posisi kedua Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 22.0%.
Lalu, posisi ketiga Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 19.7%. Sebesar 6.9% menyatakan belum memutuskan/rahasia/tidak tahu/tidak jawab dan suara tidak sah sebesar 0.7%.
Dilihat secara tren, elektabilitas Prabowo–Gibran terus naik. Di survei Akhir Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 43.3%.
Survei awal Januari 2024 terjadi kenaikan menjadi 46.6%. Saat ini, di akhir Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik menjadi 50.7%.
𝟭𝗕. 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗮𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗷𝗮
Saat ini, di survei akhir Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 50.7%. Jika kita rentangkan titik pesimis (perolehan dikurangi margin of error), maka elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 47.8%.
Bila kita rentangkan titik optimis (perolehan ditambah margin or error), maka elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 53.6%. Saat ini, tersisa dua minggu menjelang pemilihan.
Jika berhasil mempertahankan tren yang di dapat, maka Prabowo-Gibran di ambang menang satu putaran saja. Itu kesimpulannya.
2. Distibusi Tiga Pasang Capres di Bagian Segmen Pemilih
𝟮𝗔. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 (𝗽𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻), 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶
Di segmen pendapatan di bawah Rp 2 juta/bulan elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 52.0%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 20.8% dan Anies–Muhaimin sebesar 18%.
Di segmen pendapatan Rp 2-4 juta/bulan, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 49.9%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 23.7% dan Ganjar – Mahfud sebesar 20.1%.
Di segmen pendapatan di atas Rp 4 juta/bulan, elektabilitas Prabowo–Gibran tertinggi dengan perolehan sebesar 48.4%. Elektabilitas Anies–Muhaimin di urutan kedua dengan 30.3% dan Ganjar–Mahfud sebesar 15.9%.
𝟮𝗕. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻
Baik yang pendidikan SD ke bawah, SMP sederajat, SMA sederajat sampai yang lulus diploma ke atas. Segmen pendidikan tamat SD ke bawah, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 54.2%, Ganjar–Mahfud sebesar 19.9% dan Anies–Muhaimin sebesar 18%.
Segmen pendidikan tamat SMP sederajat, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 55.8%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 20.8% dan Anies–Muhaimin sebesar 18.1%.
Segmen pendidikan tamat SMA sederajat, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 46.8%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 25.6% dan Ganjar–Mahfud sebesar 19.3%.
Segmen pendidikan tamat diploma (D3) ke atas, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 38.7%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 33.9% dan Ganjar–Mahfud sebesar 17.7%.
𝟮𝗖. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗚𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗹𝗮𝗸𝗶-𝗹𝗮𝗸𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻
Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen laki-laki sebesar 50.2%. Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen perempuan sebesar 51.3%.
𝟮𝗗. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗱𝗮𝗻 𝗡𝗼𝗻 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺
Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 49.8% di segmen pemeluk agama Islam, dan sebesar 56.4% di segmen pemeluk agama non Islam. Data lebih detail tentang dukungan kategori agama dan jenis kelamin dapat di lihat di bahan paparan yang disertakan dalam bahan ini.
𝟮𝗘. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝘂𝘀𝗶𝗮, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗺𝘂𝗱𝗮 (𝘂𝘀𝗶𝗮 𝟯𝟬 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗲 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵)
Bahkan, dukungan terhadap Prabowo-Gibran di segmen usia di bawah 30 tahun sudah melebihi 55%. Di segmen usia 30 tahun ke bawah, elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 58.6%, Anies–Muhaimin sebesar 18.3% dan Ganjar–Mahfud sebesar 16.3%.
Segmen usia 30-39 tahun, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 56.4%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 20.9% dan Ganjar–Mahfud sebesar 15.7%.
Segmen usia 40-49 tahun, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 48.9%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 23% dan Ganjar-Mahfud sebesar 20.9%.
Segmen usia senja (di atas 50 tahun), elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46.1%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 23.2% dan Ganjar-Mahfud sebesar 22.3%.
𝟮𝗙. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗽𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶 𝗽𝗼𝗹𝗶𝘁𝗶𝗸
Prabowo–Gibran unggul di 5 pemilih partai. Yaitu Gerindra (dukungan pemilih Gerindra sebesar 92.3%), Golkar (68.7%), Demokrat (73.2%), PAN (75.6%), dan partai dari kubu lain: PPP (43.7%).
Anies–Muhaimin unggul di 3 pemilih partai yaitu Nasdem (70.8%), PKB (51.4%), dan PKS (87.3%). Ganjar–Mahfud unggul di 1 pemilih partai yaitu PDIP dengan dukungan di pemilih PDIP sebesar 59.7%.
Di kalangan partai pendukungnya sendiri: PPP, perolehan Ganjar-Mahfud lebih kecil (15.1 %). Dibandingkan, ke Prabowo-Gibran (43.7%).
𝟮𝗚. 𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗶𝘁𝗼𝗿𝗶, 𝘁𝗶𝗴𝗮 𝗽𝗿𝗼𝘃𝗶𝗻𝘀𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿, 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗸𝘂?
Prabowo-Gibran unggul di semua teritori. Mereka unggul di Sumatera dengan elektabilitas sebesar 54.4%, Jawa (47.4%), Bali-NTB-NTT (49.1%), Kalimantan (43.4%), Sulawesi (70.8%), dan Maluku-Papua (53.5%).
Dari tiga provinsi terbesar (Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah), Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat dengan elektabilitas sebesar 54.6% dan di Jawa Timur dengan elektabilitas 57.1%. Untuk Jawa tengah, keunggulan masih dipegang Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 40.3%.
Dari sisi kesukuan, Prabowo-Gibran unggul di Jawa dengan 49.3%, Sunda (55.0%), Melayu (59.7%), Bugis (75.3%), Batak (47.2%), dan suku lainnya (53.9%). Anies-Muhaimin unggul di Madura (43.8%), Betawi (72%) dan Minang (54.7%).
Data lebih detail mengenai dukungan dari teritori dan kesukuan dapat dilihat di bahan paparan.
𝟮𝗛. 𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗶𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗣𝗿𝗲𝘀𝗶𝗱𝗲𝗻 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗦𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹?
Di pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi, Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas sebesar 55.5%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 22.1% dan Anies-Muhaimin sebesar 15.6%
Di pemilih yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi, Anies-Muhaimin unggul dengan elektabilitas sebesar 50.0%. Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 30.4% dan Ganjar-Mahfud sebesar 15.0%.
𝟮𝗜. 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗺𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹
Di pemilih yang mempunyai media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 49.5%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 24.1% dan Ganjar-Mahfud sebesar 20.6%.
Di pemilih yang tidak mempunyai akun media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 52.8%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 20.8% dan Anies-Muhaimin sebesar 18.4%.
Di pemilih yang menggunakan medsos, di semua saluran Prabowo-Gibran unggul. Sebagai contoh di pengguna WhatsApp dan Facebook misalnya.
Di pengguna WhatsApp, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 46.6%. Anies-Muhaimin elektabilitasnya sebesar 24.3% dan Ganjar-Mahfud elektabilitasnya sebesar 22.4%.
Di pengguna Facebook, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 58.7%. Ganjar-Mahfud sebesar 21.4% dan Anies-Muhaimin sebesar 16.9%.
Data lengkap mengenai pengguna media sosial bisa dilihat di paparan.
3. Mengapa Prabowo-Gibran Terus Menanjak Menuju Satu Putaran?
𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗱𝗶𝗸𝗲𝗻𝗮𝗹, 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗱𝗶𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶. Pada survei bulan September 2023, popularitas Prabowo sebesar 95.3% dan kesukaan terhadap Prabowo sebesar 84.2%.
Saat ini, di survei akhir Januari 2024, popularitas Prabowo naik menjadi 98.5%. Dan, kesukaan terhadap Prabowo naik menjadi 85.5%.
Tingkat pengenalan di atas 95% dan tingkat kesukaan di atas 80% ini status keterpilihan tingkat dewa, atau premium. Angka setinggi ini hanya dapat dicapai oleh SBY tahun 2009l ketika menang satu putaran, dan Jokowi di tahun 2019 saat menang pilpres kedua kalinya.
𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮, 𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗱𝗶𝗸𝗲𝗻𝗮𝗹, 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗱𝗶𝘀𝘂𝗸𝗮𝗶.
Pada survei bulan September 2023, popularitas Gibran sebesar 69.4% dan kesukaan terhadap Gibran sebesar 77.8%. Saat ini, di survei akhir Januari 2024, popularitas Gibran naik menjadi 96.1% dan kesukaan terhadap Gibran naik menjadi 81.1%.
Dalam waktu 4 bulan, tingkat pengenalan Gibran naik 26.7%. Ini hanya mungkin karena kehadiran Gibran menciptakan kehebohan dan tingkat kesukaan atas Gibran juga naik sebesar 3.3%.
𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, 𝗸𝗲𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗸𝗶𝗻𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝘀𝗮𝗻𝗴𝗮𝘁 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗮𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻.
Dari data survei terlihat kepuasan atas kinerja Jokowi sebesar 80.8%. Dari awal Januari hingga akhir Januari 2024, kepuasan terhadap Jokowi diatas 80%.
Pada awal Januari sebesar 81.9%. Sekarang di survei akhir Januari stabil di atas 80%, tepatnya di 80.8%.
Sangat jarang, presiden untuk ukuran sejarah dunia sekalipun yang di tahun terakhir kekuasaannya mendapat 𝘢𝘱𝘱𝘳𝘰𝘷𝘢𝘭 𝘳𝘢𝘵𝘪𝘯𝘨 80%. Posisi ini membuat Jokowi sangat powerful untuk mempengaruhi opini publik.
𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝘂𝗮𝘀 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝗽𝗶𝗻𝗱𝗮𝗵 𝗸𝗲 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻.
Elektabilitas yang puas atas kinerja Jokowi terus meningkat ke Prabowo-Gibran menjadi 55.5%. Dibandingkan dengan survei awal Januari 2024, ada kenaikan sebesar 5%, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
𝗔𝗹𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮, 𝗺𝗮𝘆𝗼𝗿𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗽𝘂𝗯𝗹𝗶𝗸 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝗣𝗶𝗹𝗽𝗿𝗲𝘀 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗷𝗮.
Lebih dari 80% publik ingin satu putaran. Tepatnya, publik yang menginginkan pilpres satu putaran sebesar 84%.
Ada yang tidak menginginkan pilpres satu putaran yaitu sebesar 10.8%. Tidak tahu tidak menjawab sebesar 5.2%.
Kesimpulan:
Terdapat lima kesimpulan dari rilis kali ini:
Pertama, dua minggu menuju hari pencoblosan, pertama kali elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number 50%.
Kedua, Pilpres 2024 semakin terbuka selesai satu putaran karena dengan margin of error (plus minus), Prabowo-Gibran di angka 47.8% sampai dengan 53.6%.
Ketiga, pasangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mahfud saling mengalahkan dalam lima surnas terakhir. Tetapi, tetap dengan selisih margin of error.
Keempat, tingkat kepuasan atas Jokowi masih sangat tinggi: lebih dari 80%, tidak terpengaruh atas kritik padanya dari kalangan aktivis demokrasi.
Kelima, masih tersisa dua minggu untuk melihat perkembangan apakah pilpres 2024 mengikuti Pilpres 2009 yang berakhir satu putaran, atau dua putaran. (DID)
survei elektabilitas lsi denny ja prabowo-gibran satu putaran pilpres 2024 pemilu 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...